togel resmi

situs togel resmi

https://pt-denpasar.go.id/new/media/server/

https://wanoshimaclub.com/

sulebet

Asdtoto

PalmCo Dukung Agrinas Akselerasi Kemandirian Pangan dan Energi Nasional
saat Kebijakan B40, B50 diterapkan, oleokimia dan minyak goreng tidak terganggu

PalmCo Dukung Agrinas Akselerasi Kemandirian Pangan dan Energi Nasional

Di Baca : 1129 Kali
PTPN IV PalmCo dan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) menandatangani perjanjian kerjasama bidang pendampingan dan pengelolaan kebun. Perjanjian ditandatangani oleh Dirut PalmCo Jatmiko Santosa dan SEVP Palma Agrinas Mayjen TNI (Purn) Cucu Sumantri disaksikan oleh Dirut Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani. PalmCo mendukung upaya Agrinas untuk berkontribusi dalam percepatan kemandirian pangan dan energi melalui perkebunan sawit. (Dok. Humas PTPN IV Regional III)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo menandatangani perjanjian dengan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) dalam bidang pendampingan dan pengelolaan kebun sawit. Kerjasama ini menjadi tonggak baru bagi kedua perusahaan untuk berkontribusi dalam mewujudkan astacita pemerintah, utamanya bagi percepatan kemandirian pangan dan energi nasional.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2025) di Jakarta menyebutkan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) mendapat mandat dari pemerintah dalam menjalankan pengelolaan perkebunan sawit yang tersebar di wilayah nusantara. Sebagai BUMN yang baru saja bertransformasi, Agrinas yang sebelumnya merupakan PT Indra Karya (Persero), dipercaya akan memberi manfaat besar bagi rakyat Indonesia.

“Agrinas adalah embrio BUMN Perkebunan yang mengelola perkebunan sawit terluas, tidak hanya di Indonesia tetapi bahkan di dunia. Untuk itu, jika Agrinas ini mampu menjalankan praktik budidaya perkebunan yang lestari secara optimal, tentu akan sangat berdampak pada produktivitas CPO yang kita semua butuhkan,” kata Jatmiko.

Menurutnya, walaupun saat ini Indonesia merupakan produsen minyak minyak sawit terbesar di dunia, namun peningkatan kebutuhan CPO baik untuk pangan maupun energi masih harus terus ditingkatkan guna menjaga kestabilan pasokan.

“Awal tahun 2025 ini pemerintah telah menetapkan kebijakan B40. Penerapan B40 itu sendiri membutuhkan sekitar 16,08 juta kilo liter RBDPO setahun. Sedangkan kalau nanti naik menjadi B50, maka dibutuhkan 20,11 juta KL,” sebutnya.







[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar