DAMPAK KENAIKAN ENAM KELOMPOK PENGELUARAN

Kota Pekanbaru, Dumai, Tembilahan Dilanda Inflasi

Di Baca : 3336 Kali
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Ir Aden Gultom didampingi Kepala Bulog Riau-Kepri Iqbal memberikan keterangan pers kepada wartawan di kantornya di Jalan Pattimura Pekanbaru, Senin (2/4/2018).

Pekanbaru, Detak Indonesia--Pada Maret 2018, Riau mengalami inflasi 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 134,56. Inflasi Tahun Kalender (Januari - Maret 2018) 0,85 persen, dan Inflasi Year on Year (Maret 2018 terhadap
Maret 2017) 3,62 persen.

"Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi, yakni Pekanbaru 0,56 persen, Dumai 0,05 persen, dan Tembilahan 1,38 persen," kata Kepala Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau Ir Aden Gultom di Kantor BPS Jalan Pattimura Pekanbaru, Senin (2/4/2018).

Didampingi Kepala Bulog Riau-Kepri Iqbal, Kepala BPS Riau Ir Aden Gultom menambahkan bahwa inflasi Riau Maret 2018 terjadi karena adanya kenaikan harga pada enam kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 1,68 persen, diikuti kelompok sandang 0,62 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,35 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain cabai merah, bawang merah, ketupat/lontong sayur, bawang putih, udang basah, ikan serai, bensin, dan lain-lain. Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, angkutan udara, bayam, dan lain-lain.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi, dengan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan Riau sebesar 1,38 persen, diikuti oleh Sibolga Sumut 0,79 persen, dan Jambi 0,63 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai Riau sebesar 0,05 persen. Deflasi terjadi di empat kota, yang terbesar terjadi di kota Lhokseumawe Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan deflasi sebesar 0,25 persen. 

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 57 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Jayapura Papua sebesar 2,10 persen, diikuti Tembilahan Riau 1,38 persen, dan Tanjung 0,83 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,01 persen. Deflasi terjadi di 25 kota, yang terbesar terjadi di kota Tual dengan deflasi sebesar 2,30 persen.(*/rls)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar