2020

Gubri Andi Rachman Optimis Riau Jadi Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara

Di Baca : 3709 Kali
Gubri Arsyadjuliandi Rachman memukul gong bergabung dengan Tim Gondang Ogung Kampar, saat Pencanangan Muatan Lokal Budaya Melayu Riau, Senin (25/6/2018).

Diperlukan 79 Lagi
Merujuk ''Buku Refleksi dan Capaian Pembangunan Riau'' yang diterbitkan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Riau, juga membukukan sejumlah kemajuan pembangunan bidang kebudayaan di daerah ini.

Untuk jumlah seni budaya Melayu yang dihasilkan, kalau pada 2014 masih tercatat pada angka 0, pada 2015, 2016, dan 2017 naik menjadi masing-masing 21. Sementara untuk 2018 diproyeksikan menjadi 60, dan meningkat lagi menjadi 100 di 2019.

''Tahun 2015 ada 21 karya seni dari Riau yang di-HAKI-kan,'' jelas Gubri Andi Rachman. Itu artinya, diperlukan 79 karya seni Riau lagi yang harus di-HAKI-kan untuk mengejar target di 2019. ''Makanya, untuk mencapai target 2019, membutuhkan kerja keras.''

Pada bagian lain, jelas Gubri lagi, jumlah sekolah di Riau yang menerapkan kurikulum berbasis budaya Melayu sesuai standar, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kalau pada tahun 2014, 2015, dan 2016 masih bertengger pada angka 0, sedangkan pada tahun 2017 melonjak menjadi 507 sekolah. Sedangkan di 2018 ditargetkan sebanyak 150, dan di 2019 sebanyak 300 sekolah.

''Meskipun realisasi di tahun 2014 sampai 2016 nol, tapi realisasi di tahun 2017 mengalami peningkatan yang signifkan, dari nol menjadi 507 sehingga lebih tinggi 69 persen dibandingkan dengan target tahun 2019,'' terang Gubri Andi Rachman. (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar