Hurt RI ke 73

Kenduri Kenegaraan Mengenang Peristiwa Perang Sosoh di Bengkalis

Di Baca : 4020 Kali
Syamsuar, Gubernur Riau terpilih, turut menghadiri Malam Kenduri Kenegaraan di Desa Pedekik, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. (Devon/Detak Indonesia.co.id)

Bengkalis, Detak Indonesia-- Merayakan Kemerdekaan RI yang ke 73 tahun, pada hari minggu malam (26/8/2018),  masyarakat beserta para pemuda Desa Pedekik, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Penyelenggaraan 'Malam Kenduri Kenegaraan' yang bertemakan "Setapak Berpantang Mundur Walau Mayat Terbujur" ini,   berlangsung dihalaman depan MTS Nurul Jadid, Desa Pedekik, Kecamatan Bengkalis. Untuk mengenang jasa para pejuang peristiwa sejarah 'Perang Sosoh' yang terjadi pada Agresi II Belanda Tahun 1949 di Desa Pedekik tersebut.

Dimana pada saat itu Belanda ingin menguasai wilayah Kabupaten Bengkalis, para pejuang yang terdiri dari Masyarakat, Khalifah beserta TNI turut bahu membahu untuk mempertahankan wilayah Desa Pedekik yang akan direbut oleh belanda, dengan cara melakukan perang sosoh (perang berhadapan secara langsung dengan pihak belanda).

Ribuan warga setempat atau masyarakat Kabupaten Bengkalis pada umumnya, sangat antusias menyambut 'Malam Kenduri Kenegaraan'  pada minggu malam (26/8/2018) tersebut. Selain dihadiri oleh instansi pemerintah setempat, Gubernur Riau terpilih Syamsuar juga turut hadir dilokasi. Malam Kenduri Kenegaraan tersebut diisi dengan beranekaragam kegiatan, seperti berdoa bersama untuk para pejuang, pemutaran film pendek Perang Sosoh, menampilkan peninggalan benda-benda bersejarah dan lain sebagainya.

Gubernur Riau terpilih, Syamsuar menjelaskan, "Diharapkan kepada masyarakat untuk mengumpulkan bukti-bukti serta dokumen-dokumen sejarah, yang nantinya bisa kita perjuangkan di tingkat pusat. Karena bagaimana pun tadi, saya sudah memberikan contoh bagaimana seorang Pahlawan Nasional Sultan Syarif Kasim begitu susahnya dulu mendapat gelar Pahlawan Nasional. Saya rasa masih banyak orang tetua kita disini yang mungkin tahu bukti-bukti sejarah, tolong dihimpun bukti-bukti itu, termasuk disini dari pakar-pakar sejarah yang ada di Provinsi Riau. Mungkin ada dokumen-dokumen yang masih tersimpan, mari kita kumpulkan dari sekarang, dari pemudanya harapan saya bisa mengumpulkan itu, sehingga dari situlah nanti diusulkan kepada kami melalui Bapak Bupati, semoga kita harapkan nanti bisa diperjuangkan".






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar