DAMPAK TERTUTUP KABUT ASAP

Dua Gunung di Bukittinggi Menghilang

Di Baca : 7556 Kali
Dua gunung populer di Bukittinggi, Merapi dan Singgalang menghilang dari penglihatan mata Sabtu (14/9/2019) akibat tertutup kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera. Sementara Jam Gadang Bukittinggi ini masih bisa terlihat walau sedikit tertutup k

Bukittinggi, Detak Indonesia--Dua gunung masing-masing Gunung Merapi dan Gunung Singgalang di Kota Wisata Bukittinggi, Sumbar menghilang dan tak tertangkap oleh penglihatan mata akibat tertutup kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Sabtu (14/9/2019) pukul 12.00 WIB.

Jembatan Limpapeh Kota Bukittinggi yang menghubungkan Benteng Vort de Kock  peninggalan Belanda dengan Kebun Binatang masih bisa terlihat belum tertutup asap

Gunung Marapi memiliki ketinggian 2.891,3 meter dari permukaan air laut dan Gunung Singgalang di sebelahnya tinggi 2.877 meter dari permukaan laut. Gunung ini mulai diselimuti asap sejak Selasa lalu (10/9/2019) namun masih menampakkan diri dan belum tertutup asap tebal. Namun Sabtu siang tadi (14/9/2019) hilang sama sekali tak nampak.

Menurut petugas parkir Hendra yang bertugas di depan Hotel Jogja Bukuttinggi dia dengar informasi ada kebakaran hutan pinus sekira 5 hektare di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar Sumbar. Dia perkirakan itu mungkin penyebab asap menutupi Gunung Merapi dan Singgalang di Bukittinggi.

Namun data dari BMKG Pusat asap karhutla datang dari arah selatan Pulau Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau dihembus angin ke arah utara menyebar ke timur laut sehingga sampai ke wilayah Sumbar, Sumut bahkan Serawak Malaysia.

Asap karhutla sudah menutupi wilayah Kota Bukittinggi, namun masih kondisi sedang dan karak pandang sekitar 3 Km. Aktivitas di kota ini masih normal, belum lumpuh. Pekanbaru sudah darurat asap ribuan warganya sebagian eksodus ke Sumbar sejak Jumat pagi (13/9/2019).

Menurut kasir restoran di Lubuk Bangku Kabupaten 50 Kota Sumbar menanggapi eksodus warga Riau ke Sumbar akibat asap, cukup ramai warga Pekanbaru singgah di restorannya seperti mudik lebaran saja.

Veno warga Dumai Riau saat berada di Lubuk Bangku Kabupaten 50 Kota saat akan eksodus ke Sumbar Sabtu pagi (14/9/2019)

Sementara menurut Veno warga Kota Dumai Riau dia mengungsi ke Sumbar mulai Jumat malam (13/9/2019) karena asap di Dumai sudah sangat parah susah bernapas. Bukan manusia saja sesak napas tapi harimau dan gajah juga sesak napas di Riau akhirnya keluar dari hutan dan bertemu warga namun binatang liar itu tidak memangsa manusia karena barangkali lebih prioritas menyelamatkan diri dari asap daripada memangsa manusia.(azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar