JUMAT 4 NOVEMBER 2016

Detik-detik Demo Menegangkan di Depan Istana Negara Jakarta

Di Baca : 3567 Kali
Aksi demo umat Islam ke Istana Negara Jakarta, Jumat (4/11/2016)
[{"body":"

JAKARTA (detakindonesia.com)-Jumat malam (4\/11\/2016) sekira pukul 19.54 tembakan gas air mata dimuntahkan aparat kepolsian ke kerumunan massa Muslim yang berdemonstrasi damai untuk menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi di depan Istana Negara Jakarta Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta.<\/p>\r\n\r\n

Ratusan demonstran jadi korban, dari pihak warga yang tidak bersalah turut jadi korban pula dan dilarikan ke salah satu rumah sakit terdekat yakni RS Budi Kemuliaan.<\/p>\r\n\r\n

Salah seorang warga korban bom asap polisi tersebut adalah Siti Puteri Juwita (20) Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta yang kebetulan dia berusaha menjumpaii ayahnya yang wartawan mengatakan dia tumbang nyaris pingsan kena bom asap polisi itu.<\/p>\r\n\r\n

Kronologisnya, menurut Siti Putri Juwita saat itu dia berdesakan di lokasi Patung Kuda dan berjalan di keramaian demonstran di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta agar sampai di depan Istana Negara tempat ayahnya Aznil Fajri wartawan Riau Pos.Co<\/em> Pekanbaru meliput jalannya aksi demo.<\/p>\r\n\r\n

"Tiba-tiba bom asap itu jatuh di kaki saya, dan Saya nggak bisa bernafas. Sejumlah kaum laki-laki juga banyak yang tumbang. Sementara yang pemberani mengambil lagi bom asap itu dan melemparkannya kembali ke polisi. Mata saya pedih nggak bisa dibuka tapi untung ada Bapak-bapak yang baik menyemprotkan air murni ke wajah saya dan saya bisa buka mata sedikit. Saya dan sekitar 12 orang diangkut diselamatkan pakai ambulan dilarikan ke RS Budi Kemuliaan Jakarta. Di sini diberi bantuan pernafasan dengan oksigen. Setelah itu kami bisa pulang," cerita Putri asal Kota Pekanbaru, Riau ini.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Putri ada sekitar 20 kali ambulance bolak-balik ke RS Budi Kemuliaan itu membawa korban bom asap. Minimal satu ambulance  berisi lima korban dan maksimal 12 orang sekali angkut. Laki-laki yang paling banyak jadi korban. Kaum wanita hanya  satu atau dua orang. Malah ada juga sejumlah ustad yang menjadi korban bom asap polisi itu.<\/p>\r\n\r\n

Dari pemantauan di depan Istana Negara bahwa istana dikepung dari tiga penjuru yakni dari arah timur, barat dan selatan. Polisi memasang barikade kawat berduri dan kun batu beton pembatas. Sehingga demonstran tidak bisa menerobos masuk.<\/p>\r\n\r\n

Selain melepaskan tembakan gas air mata dari senjata polisi, sebuah kendaraan juga melepaskan bertubi-tubi bom asap ke arah demonstran. Kemudian beberapa menit kemudian malam itu juga sekitar pukul 19.55 WIB mobil Water Canon mulai menembakkan bom air ke kerumunan massa. <\/p>\r\n\r\n

Suasana cukup mencekam. Wartawan yang meliput di depan Istana Negara Jakarta ikut kucar-kacir karena gas air mata mulai berbalik arah ke wartawan yang meliput. Sejumlah wartawan menghindar dan bersembunyi dekat ke pagar istana. Sejumlah ummat muslim dan ustad yang menjadi korban bom asap ini sangat menyayangkan peristiwa ini. Dan peristiwa ini mereka catat dalam sejarah.(ri)<\/p>\r\n\r\n


\r\n <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/rewze\/5-demo-ahok-ok.jpg","caption":"Aksi demo umat Islam ke Istana Negara Jakarta, Jumat (4\/11\/2016)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar