ADA ROKOK SELUDUPAN, ADA YANG BERSERAGAM MILITER

Pekerja WNA  RRC di PLTU Kota Pekanbaru Tinggal 50 orang

Di Baca : 2413 Kali
Pekerja WNA RRC di proyek PLTU 2 x 110 MW di Kecamatan Tenayanraya Kota Pekanbaru, Riau pulang kerja naik mobil double cabin (foto kiri atas). Sementara foto kanan atas seorang pekerja WNA RRC pulang kerja di sore hari memakai seragam militer. Foto bawah
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>-Jumlah pekerja Warga Negara Asing (WNA) RRC di proyek PLTU 2 x 110 MW di Kecamatan Tenayanraya Kota Pekanbaru saat ini hanya tinggal sekitar 50 orang.<\/p>\r\n\r\n

Sementara yang lainnya sudah pindah ke pekerjaan lain di Medan Sumut dan Makassar Sulawesi Selatan. Semua pekerja asing asal RRC di Pekanbaru  memang sudah deal kerja sama resmi antara Pemerintah Indonesia dengan RRC ini tetap dipantau dan diberi dokumen resmi yang namanya Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).<\/p>\r\n\r\n

Hal ini dijelaskan Kasi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi (Wasdakim) Kota Pekanbaru Zakaria SH MAP di ruang kerjanya di Pekanbaru Rabu (21\/12\/2016).<\/p>\r\n\r\n

"Data WNA pekerja RRC di PLTU Tenayanraya Pekanbaru lebih kurang 50 orang. Mereka legal pakai KITAS. Kerjaan mereka ini misalnya ada yang pasang baut proyek PLTU Tenayan itu lalu balik pulang kalau sudah selesai borongannya atau pindah ke provinsi lain di Indonesia. Ada juga yang pasang engsel kalau sudah selesai baliklah mereka ke negeri asalnya atau dipakai lagi tenaganya di provinsi lain di Indonesia," kata Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Kota Pekanbaru, Zakaria SH MAP.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Zakaria, KITAS adalah Kartu Izin Tinggal Terbatas.  Ada yang mengurusnya namanya Sarmin jadi mereka urus di Imigrasi Pekanbaru ini lalu kewajibannya bayar di Disnaker Pekanbaru.<\/p>\r\n\r\n

Macam-macam KITAS, ada untuk jangka tiga bulan, enam bulan dan setahun. Untuk pekerja WNA RRC di Tenayanraya tergantung kebutuhan waktu dan ini link dengan pekerjaan PLTU bisa jadi setahun. Bisa juga diperpanjang.<\/p>\r\n\r\n

Dalam pengamatan di barak pekerja WNA RRC ini di proyek PLTU Tenayanraya Pekanbaru baru-baru ini, mereka pagi hari mulai keluar dari baraknya di lokasi proyek dan menuju lokasi pekerjaan PLTU Tenayanraya.<\/p>\r\n\r\n

Sore hari sekitar pukul 16.00 mereka pulang kerja kembali ada yang lewat jalan depan pintu utama dan ada yang jalan pintas jalan tikus yang kecil di belakang dekat semak hutan di pinggir Sungai Siak Pekanbaru.<\/p>\r\n\r\n

Kalau mereka ingin merokok tinggal pesan rokok antara lain rokok seludupan merek Double Happiness asal RRC harga Rp20.000 per bungkus di jual di kedai di dalam semak belukar di pinggir Sungai Siak.<\/p>\r\n\r\n

Selain pekerja RRC ini tinggal di barak dalam lokasi proyek PLTU, mereka ada juga yang mengontrak ruko di Jakan Hang Tuah ujung bersama isterinya. Dan juga ada mengontrak ruko di Jalan Imam Munandar (Jalan Harapan Raya) Pekanbaru di ujung sana.<\/p>\r\n\r\n

Pada minggu malam mereka ini ada yang keluyuran malam ke tempat hiburan malam di seputaran Jalan Kuantan Raya dan lokalisasi Komplek Jondul. Selain itu para pekerja WNA RRC ini juga ada yang memakai seragam militer.<\/p>\r\n\r\n

"Masalah naker RRC ini rutin kita pantau terus. Tak ada masalah. Total orang asing di Kota Pekanbaru termasuk pengungsi Afghanistan, Irak, Iran, Bangladesh dan lain-lain di Kota Pekanbaru sekarang ini per Desember 2016 mencapai 800 orang," kata Zakaria SH MAP.<\/p>\r\n\r\n

Sedikit kejanggalan di Kantor Imigrasi Pekanbaru ini di salah satu ruang ada papan data warga asing ditulis di papan tulis mulai jumlah dari warga Afghanistan, Bangladesh, Uzbekistan, Pakistan, dan lain-lain. Tapi data warga asing naker RRC di PLTU Tenayanraya Pekanbaru tadi tidak ada ditulis atau didata di papan tulis tersebut.(ri)<\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/07npu\/21-pekerja-rrc-600-ok.jpg","caption":"Pekerja WNA RRC di proyek PLTU 2 x 110 MW di Kecamatan Tenayanraya Kota Pekanbaru, Riau pulang kerja naik mobil double cabin (foto kiri atas). Sementara foto kanan atas seorang pekerja WNA RRC pulang kerja di sore hari memakai seragam militer. Foto bawah adalah barak pekerja PLTU tersebut di lokasi proyek dilengkapi air conditioner (AC)."}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar