Politeknik Caltex Riau Dituding Pungli, Laporan ke Polda dan LLDIKTI XX Segera Dipersiapkan

Terkait hal itu, aktivis Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) ikut prihatin dan memberikan komentarnya.
Bahwa apa yang diduga telah dilakukan pihak Yayasan PCR maupun kampus swasta itu sama sekali tidak tepat. Karena apapun alasannya, kalau ada keputusan secara sepihak dan terdapat ketidaksesuaian di antara keduanya, mesti dibawa ke dalam jalur musyawarah. Jangan sok paling benar sendiri dan main potong-potongan. Uang orang kok diduga di pungli dengan cara-cara norak seperti itu.
Bagi Ketua PP GAMARI itu, bahwa kampus sekelas PCR jangan mau berkutat dengan hal-hal sepele yang justeru akan membuat masyarakat jadi curiga dan muak. Uang Rp 15 juta saja diduga dipungli, padahal selama ini kampus PCR dikenal elit dan modern, tapi kenapa dugaan praktik haram seperti itu terjadi dan terkesan dibiarkan.
"Coba anda bayangkan!
si calon mahasiswa itu sudah bermohon dan bolak-balek datang ke Kampus PCR, bahkan salah seorang dari LAM dibawanya, tak juga mempan. Orang mulia yang dipertuan, Tokoh LAM saja tak diindahkan, apalagi orang biasa. Kalau memang benar hal itu terjadi, maka Kampus PCR memang sangat keterlaluan! Uang Rp 15 juta aja diduga dipungli, aneh saja kedengarannya," ungkap Aktivis Larshen Yunus, Ketua GAMARI.
Tulis Komentar