PENGAWASAN LEMAH

Baru di Hotmix, Jalan Marpoyan-Batas Kuansing Rusak Lagi

Di Baca : 3266 Kali

[{"body":"

Telukkuantan,  Detak Indonesia<\/strong>--Pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Marpoyan-Batas Kuansing, dengan nilai kontrak sebesar Rp7.606.538.078, kontraktor pelaksana PT Lutvindo Wijaya Perkasa, konsultan pengawas PT Indec Internusa, diduga fisik yang terlaksana di lapangan sarat korupsi. Baru di aspal hotmix badan jalan dan beton bahu jalannya,  kini beberapa titik rusak dan hancur.<\/p>\r\n\r\n

Depertemen PU RI melalui SNVT PJN Wilayah II Riau telah mengucurkan dana puluhan miliaran rupiah pada 2014 hingga 2016 khususnya pelaksana kegiatan PPK 09 (Marpoyan-Batas Kuansing-Taluk Kuatan-Batas Sumbar). Ternyata sangat disayangkan beberapa paket proyek yang menelan dana APBN puluhan miliaran itu diduga bermasalah semua.<\/p>\r\n\r\n

Pasalnya, pelaksanan pekerjaan konstruksi Jalan Marpoyan-Batas Kuansing, sumber dana APBN dengan nilai kontrak sebesar Rp11.987.783.201,00 yang dikerjakan PT Vira Jaya Riau Putra, yang juga diawasi PT Indec Internusa dan Pemeliharaan Berkala Jalan Muara Lembu-Telukkuantan, yang juga menelan dana APBN sebesar Rp11.031.653.408.<\/p>\r\n\r\n

Sejak 2014 lalu hingga 2017 ini PU RI rutin mengucurkan dana pembangunan untuk ruas jalan di kawasan tersebut di atas.<\/p>\r\n\r\n

Hal di atas disorot dan dipertanyakan aktivis LSM Pepara di lapangan, ditemukan pekerjaan yang baru beberapa bulan siap dikerjakan oleh rekanan kontraktor di lapangan sudah mengalami kerusakan berat. Ironisnya, pada proses pekerjaan pechin puluhan titik mengalami kehancuran dan berlubang akibat adanya dugaan pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan spek\/bestek kerja awal.<\/p>\r\n\r\n

Bahwa, sangat kuat dugaan nampaknya pekerjaan cepat mengalami kerusakan akibat campuran bahan material aspal hanya asal-asalan.<\/p>\r\n\r\n

Salah seorang masyarakat daerah kebun durian yang dimintai pendapatnya mengatakan, sangat kesal pekerjaan yang ditangani tahun anggaran 2014 itu sangat memprihatinkan sekali banyak pekerjaan pechin yang dikerjakan sudah rusak parah, ucap warga, dengan nada kesal.<\/p>\r\n\r\n

Sementara selain dugaan kecurangan terhadap campuran hotmix juga ditemukan pada proses pelaksanaan pekerjaan bahu jalan beton yang dikerjakan di lapangan tidak sesuai dengan standar beton yang sebagaimana mestinya atau yang telah dituangkan dalam RAB, contohnya saja pekerjaan bahu jalan beton telah rusak dan rentak-rentak bahkan terancam tidak  bertahan lama, karena volume ketebalan bahu beton diduga bervarisi yang dikerjakan rekanan kontraktor.<\/p>\r\n\r\n

Selain paket konstruksi dan pemeliharaan berkala juga pada paket rutin yang juga menelan dana APBN miliaran rupiah diduga item-item yang dikerjakan di lapangan dikerjakan dengan dana pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan berkala artinya sangat kuat dugaan dalam pelaksanaan kegiatan PPK 09 (Marpoyan-Batas Kuansing-Taluk Kuatan-Batas Sumbar) telah terjadi penyalahggunaan dana APBN yang berpontesi mengakibatkan adanya kerugian Negara yang mengarah pada tindak pidana korupsi.<\/p>\r\n\r\n

Terkait pelaksanaan pekerjaan PPK 09 PJN Wilayah II Riau yang diduga menyimpang di lapangan, telah dilayangkan surat klarifikasi\/konfirmasi bernomor 0302\/KT\/DPP. LSM-PEPARA\/P-RB\/PKU\/I\/2015, untuk meminta penjelasan terkait hasil investigasi dan temuan di lapangan. Namun sangat disayangkan belum ada jawaban dari dinas terkait yakni Onggung Panjaitan, selaku PPK 09. Kasatker yang juga dikonfirmasi pihak LSM tersebut di kantornya tidak membuahkan hasil.<\/p>\r\n\r\n

Staf PPK 09 PJN Wilayah II Riau Onggung Panjaitan yang dikonfirmasi Detak Indonesia.co.id, sejak sepekan belakangan ini via ponselnya tidak menjawab. Pesan whatsapp yang dikirim juga tidak dijawab.(*\/azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/menvw8aa8e\/9-jalan.jpgok.jpg","caption":"Baru di hotmix, Jalan Marpoyan-Batas Kuansing Riau rusak lagi. (Foto Ist)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar