Aktivis Terus Lakukan gerakan melawan Terduga koruptor di Riau

Jaksa Diminta Usut Dugaan Mafia Pelabuhan Okura Pekanbaru

Di Baca : 680 Kali
Etalase Perjuangan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, melalui Presidium Pusat (PP) GAMARI layangkan Surat Resmi Laporan Pengaduan Masyarakat ke Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Senin (10/1/2022). (ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Guna menindaklanjuti instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia, Dr ST Burhanuddin SH MM dalam menyikapi maraknya kasus mafia pelabuhan di Tanah Air, Senin (10/1/2022) Etalase Perjuangan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia, melalui Presidium Pusat (PP) GAMARI layangkan Surat Resmi Laporan Pengaduan Masyarakat ke Gedung Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru.

Bertempat di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kejari Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, pegiat Anti Korupsi tersebut sampaikan surat resmi pelaporannya. Dalam kesempatan itu juga, PP GAMARI lampirkan data dan bukti-bukti permulaan, terkait dugaan keterlibatan menantu pejabat tinggi Kota Pekanbaru.

Menantu yang dimaksud saat ini juga masih aktif menjabat sebagai Pimpinan dan atau Wakil Dewan.

Politisi muda itu diduga terkait skandal kasus praktik mafia pelabuhan di kawasan Okura, Kecamatan Rumbai Timur Pekanbaru.

Sebagai tindak lanjut dari instruksi Bapak Jaksa Agung RI, masyarakat mengharapkan Kajari Pekanbaru memberikan perhatiannya dalam mengungkap dugaan tabir kejahatan di Pelabuhan Okura tersebut.

"Agar temuan itu tak jadi fitnah, makanya kami harap Aparat Penegak Hukum (APH) hadir dalam mengungkap laporan tersebut. Soal terlibat atau tidaknya, biarlah Jaksa Pidana Khusus yang bekerja. Terlebih dalam proses Audit Perizinan yang ada disana. Kami menduga kuat puluhan miliar rupiah uang rakyat habis percuma, Wallahuallam Bissawab!" ungkap Aktivis Larshen Yunus.

Ketua PP GAMARI itu juga katakan, bahwa sebelumnya juga pihaknya sudah sampaikan hal itu ke JAMPIDSUS KEJAGUNG RI, sebagai upaya koordinasi terkait dari sisi Tindak Pidana Korupsi.

"Kami tak mau banyak cerita! Biarlah APH di Kejari Pekanbaru ini yang bekerja sesuai dengan semangat Supremasi Hukum yang berlaku. Semoga saja Pak Kajari Teguh beserta jajaran menindaklanjutinya dengan profesional," tutur Larshen Yunus, aktivis Jebolan Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.

Terlihat aktivis Larshen Yunus juga didampingi oleh Pentolan Aktivis Anti Korupsi dari Komda LPKPK Provinsi Riau, Thabrani Al-Indragiri, yang juga dikenal radikal dalam setiap gerakan melawan koruptor di Riau. (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar