PASIEN MENUNGGU LAMA 

Lagi, Pelayanan RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Dikeluhkan Keluarga Pasien

Di Baca : 868 Kali
Suasana antre di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Riau. (ist)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Pelayanan yang dinilai buruk oleh keluarga pasien kembali dituding dilakukan oleh bagian pelayanan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. 

Salah seorang keluarga pasien mengidap kencing batu limpahan dari Aulia Hospital Panam Pekanbaru mengisahkan karena alat tembak laser pemecah batu di Aulia Hospital tak berfungsi, dilimpahkan ke bagian Urologi RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, Senin (14/3/2022).

Kemudian dilanjutkan ke bagian tembak laser RSUD di cek tensi karena tensinya tinggi 200 disuruh kembali ke bagian Urologi, di suruh ke klinik penyakit dalam dan dianjurkan beli obat penurun tensi di apotik RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Menunggu lama namun pukul 13.00 petugas apotik RSUD itu closed/istirahat orang ramai menunggu ada dari Tembilahan dan Dumai. Menunggu satu jam. 

Menurut Ahmad keluarga pasien, dari pagi sampai siang menunggu tak ada masalah bagi masyarakat. Tapi temuan tadi itu kalau istirahat jangan semua petugas apotek istirahat, haruslah ada petugas apotek pengganti aplusan seperti contohlah pelayanan di bank. Apakah RSUD ini tak bisa meningkatkan pelayanan? Apalagi pasien sudah sekarat tensi tinggi harus diambil tindakan cepat, tapi mereka tak peduli. Di bank jam istirahat orang istirahat. Tapi ada petugas yang melayani orang yang sudah antrean yang sudah lama tadi. 

"Kemudian kasus kedua waktu dirujuk ke klinik penyakit dalam sempat dipanggil untuk kembali lagi ke bagian Urologi disuruh keluarga pasien kasih tahu ke petugas Urologi ini datanya belum masuk ke sistem komputer," kata Ahmed.

Pasien dipanggil melalui TOA hanya untuk memberitahukan itu saja. Jadi inikan sistemnya sudah link, kenapa harus keluarga pasien yang disuruh inikan internal mereka, kenapa keluarga pasien yang harus bolak-balik ke klinik-klinik itu. Kenapa mereka petugas RSUD main telepon saja sesama mereka bilang belum masuk datanya. Tapi kenapa keluarga pasien yang disuruh bolak balik untuk memberitahu. Jadi memang kerja administrasi petugas RSUD ini yang tak benar. 

"Jadi ada dua kasus, pertama sistem komputerisasi mereka kenapa tidak online dan kenapa keluarga pasien yang disuruh bolak-balik memberitahukan ke klinik sana,  kenapa tak internal mereka. Kedua,  kenapa pada jam istirahat, pasien yang sudah lama menunggu ditelantarkan begitu saja disuruh menunggu satu jam ke depan lagi. Satu jam ke depan belum tahu dipanggil juga nomor antrean. Kami karyawan tiap bulan gaji kami dipotong untuk biaya kesehatan, tapi pelayanan mereka seperti ini kepada kami. Kalau tak ada perbakan mereka dalam bulan ini, Saya akan lapor ke Ombudsman dan Presiden. Kek ginilah pelayanan rakyat," keluh Ahmad. (azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar