Lumbung Ikan Riau, Ada Cerita Sabu Pemicu Nelayan Berani Perkasa di Laut 

Panipahan, Kini Sentra Penghasil Ikan Pengganti Bagansiapi-api

Di Baca : 2935 Kali
Nelayan di kota terapung Panipahan Kecamatan Pasirlimau Kapas Kabupaten Rokanhilir Riau pulang melaut membawa berbagai hasil laut seperti ikan, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, eko, dan lain-lain. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Terkadang saking banyaknya nyangkut ikan murah ini, ikan ini dibuang percuma lagi ke laut. Dan ikan-ikan mahal diambil seperti ikan senangin bawal, kakap, tongkol, dan lain-lain.

Ada cerita dari warga, sebelum melaut terkadang ada oknum nelayan yang menyeruput sabu agar berani perkasa menantang ombak saat di lautan. Kalau tak konsumsi itu keberanian sedikit surut. Maka cerita ini bukan rahasia lagi. Peredaran narkoba jenis sabu dari pintu ke pintu di kawasan ini sepoi-sepoi senyap tapi lancar dari bisik-bisik satu mulut ke mulut lain. Kalau mau diantarkan, mau beli sabu, demikian tawaran warga yang berprofesi sebagai ojek kampung akan diantarkan ke pengecer, si pengojek berani buka-buka karena sudah mulai akrab dengan kami tamu berdua. Mau teman selimut malampun bisa dicarikan katanya gitu loh ! Semua di sini dunia perkeliruan malam hari ada.

Untuk panduan wisata, dari Pelabuhan Bagansiapi-api Rohil menuju Panipahan, wisatawan menggunakan speed boat melintasi laut selama sekitar 1 jam perjalanan. Tiket tak salah kalau tak lupa sekitar Rp100.000/orang. Tapi di karcis yang kami pegang tak tertulis harga tiketnya. Unik memang. Speed boatnya kencang 5 mesin.

Tapi ingat dan jangan lupa, pulang berwisata dari Panipahan beli oleh-oleh ikan asin. Atau beli udang, kerang, kepiting, cumi-cumi, ikan senangin, ikan kakap, dan lain-lain bisa dikemas dalam peti styrofoam ukuran 5 kg diisi batu es agar awet sampai di rumah. (azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar