Catatan Bagus Santoso Wabup Bengkalis, Menjaga Tradisi Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis

Di Baca : 1784 Kali
Salah satu lampu colok masyarakat Bengkalis yang berada di Desa Pedekik, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia, Selasa malam (18/4/2023). (Foto T A Devonny/DetakIndonesia.co.id)
 

Asal muasal lampu colok menurut Datuk Yan Said Ketua LAMR Bengkalis, bermula sejak sebelum ada penerangan listrik. Di mana warga yang pergi ke Masjid dan Surau membawa lampu pelita sebagai penerang sepanjang perjalanan.

Seiring perjalanan waktu, muncul kreatifitas warga dengan memasang lampu colok sepanjang pinggir jalan. Kreatifitas berlanjut maka lampu colok menjadi budaya hingga sekarang.

Sejak pertengahan Ramadhan, warga terutama remaja dan pemuda mulai bekerja mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Kayu, kawat, kaleng bekas minuman, sumbu api menjadi komponen utama. Anak muda rela masuk belukar menebang batang pohon. Sedangkan kelompok orang tua ikut andil pendanaan.

Dahulu lampu colok menjadi kebanggaan di setiap sudut kota dan ceruk kampung. Lampu colok menjadi daya tarik bagi banyak kalangan. Semua berlomba untuk menjadi yang terbaik sehingga banyak dikunjungi warga meski tanpa hadiah atau imbalan jasa.

Melihat antusias warganya Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten mulai melirik dengan dorongan bantuan dan perlombaan. Hanya saja untuk bantuan dana tidak kontinue. Sedangkan untuk perlombaan pemerintah menyediakan hadiah meski hanya stimulus rangsangan.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar