Insyaa Allah memberikan impact positif pada dekarbonisasi industri sawit dunia

Sub Holding PalmCo dan SupportingCo Diproyeksikan Akselerasi Dekarbonisasi Industri Sawit Dunia

Di Baca : 967 Kali
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury didampingi Dirut Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani meresmikan Biogas Cofiring hasil kerjasama PTPN dengan BRIN di Riau. Pembentukan Sub Holding PalmCo dan SupportingCo diyakini mampu mengakselerasi progra
 

“Zero Pome melalui konversi limbah cair menjadi energi terbarukan adalah komitmen PTPN,” jelas Ghani.

Pemanfaatan Biogas perdana PTPN dimulai dari PTPN V Riau yang menghasilkan listrik hasil Build Operate Transfer (BOT) dengan Perusahaan Malaysia sejak 2012 lalu. Setelahnya ada Biogas Cofiring kerjasama dengan BRIN, kerjasama dengan ITB untuk Bio CNG, hingga belakangan PTPN juga sanggup membangun biogasnya sendiri. Terkini, PTPN melalui PTPN VII kembali melakukan terobososan dengan terlibat aktif dalam pembangunan Biogas bersama tiga perusahaan gas dari Jepang yakni Osaka Gas Co, Ltd (Daigas), JGC Holding Corporation (JGC), dan Inpex Corporation serta PT PGN (Tbk).

Direktur PTPN IV yang juga Ketua Tim Transisi PalmCO, Sucipto Prayitno, menambahkan dengan pembentukan sub holding yang fokus pada industri perkebunan sawit akan membuat perusahaan semakin fokus pada pengembangan energi baru terbarukan dalam mendukung program pemerintah menuju net zero emission pada 2060. Ia menjelaskan, hingga 2050 mendatang, PalmCo menargetkan mengoperasikan 75 instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBg) di berbagai penjuru Indonesia.

“Sub Holding PalmCo mendorong perusahaan semakin fokus, sehingga target seluruh PKS PTPN untuk memiliki fasilitas pengelolaan energi terbarukan yang ramah lingkungan, tentu dapat digesa dari rencana awal dimana 75 PKS memiliki biogas pada tahun 2050, berpeluang untuk diakselerasi oleh PalmCo," kata Cipto.

Dengan semua inisiatif tadi, diproyeksikan PTPN akan mampu menekan emisi karbon sebesar 36 persen ditahun 2030 dan melampaui target net zero emission hingga minus 4 persen di 2060.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar