Putri Pensiunan PTPN V Raih Medali Emas Special Olympics Jerman
Hal senada disampaikan Pelatih senam rhytmic SOIna Riau Wa Ode Arni. Ia mengaku tidak mengira akan prestasi atlet "special" nya ini. Meski begitu, ia juga tak menampik akan perasaan bangga dan bahagia karena hasil latihan yang dijalani selama beberapa bulan, mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional serta pemusatan di Semarang membuahkan hasil.
"Jelas sangat bangga. Latihan, disiplin, dan persistensi membuahkan hasil terbaik, medali emas pertama untuk Indonesia dan Riau," tuturnya kepada wartawan.
Sementara itu, Ernalina mengatakan bahwa prestasi Azizah tidak serta merta muncul begitu saja. Banyak lika-liku, ujian, serta beragam hambatan yang harus dilalui Jalal dan istrinya.
Ia mengisahkan Azizah lahir selayaknya bayi normal pada 2004 silam. Namun, memasuki usia 5 tahun, Azizah kecil mengalami perlambatan bicara dan kesulitan beraktivitas selayaknya anak-anak normal. Dia pun tidak dapat mengikuti rangkaian pembelajaran di taman kanak-kanak.
Meski sempat dirundung kesedihan akan kondisi putri keempatnya, Jalal dan Lina tak putus asa. Dia tetap mencari pendidikan terbaik bagi putri mungilnya tersebut. Hingga akhirnya, Azizah diterima dengan baik di Sekolah Luar Biasa Pelita Nusa, Kota Pekanbaru.
Tulis Komentar