RANGKAIAN PERAYAAN IMLEK 2568/2017 DI PEKANBARU

Ratusan Murid Meriahkan Lomba Mengarang-Menulis Kaligrafi Tionghoa

Di Baca : 2942 Kali
Foto atas para tokoh Tionghoa Riau yakni Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto (dua dari kiri), Ketua PSMTI Pekanbaru, Kamin (empat dari kiri) foto bersama. Foto bawah ratusan murid SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Pekanbaru mengikuti lomba mengarang dan menulis kalig
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>-Ratusan murid Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Pekanbaru Riau, mengikuti dan memeriahkan Lomba Mengaran dan Menulis Kaligrafi Tionghoa di halaman depan Mall SKA Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru, Ahad (5\/2\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Lomba ini masih dalam rangkaian memeriahkan Perayaan Imlek 2568\/2017 di Kota Pekanbaru dan akan ditutup dengan acara puncak perayaan Cap Go Meh <\/em>pada 11 Februari 2017 di Hotel Furaya Jalan Sudirman Pekanbaru.<\/p>\r\n\r\n

Lomba ini diikuti murid-murid dari SD Tunas Bangsa, Dharma loka, Kasih Meitreya, Juwita, Meta Meitreya, Dharma Yuda, dan Kusuma. Sedangkan kelompok murid SMP hadir murid-murid dari SMP Meta Meitreya, Witama School, Dharma loka, Tunas Bangsa, Kasih Meitreya.<\/p>\r\n\r\n

Kelompok SMA diikuti pula oleh murid dari SMA Santa Maria, Dharma Yuda, Dharma loka, Kusuma, SMAN 8, dan Witama School. Sedangkan murid SMK hadir dari SMK Meta Meitreya Pekanbaru.<\/p>\r\n\r\n

Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau, Peng Suyoto kepada wartawan Detak Indonesia.com<\/em> di sela-sela acara itu menjelaskan lomba ini betujuan untuk memberikan edukasi atau pendidikan kepada generasi muda Tionghoa untuk belajar dan menguasai serta mewariskan ilmu aksara dan kaligrafi Tionghoa sedini mungkin.<\/p>\r\n\r\n

Para murid-murid ini sudah diajarkan di sekolahnya tentang mengarang dan menulis aksara atau kaligrafi Tionghoa ini sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas lima. Namun di lingkungan rumah tangga, para orang tua juga mengajarkan anak-anaknya aksara Tionghoa tersebut. Ini tujuannya agar generasi muda Tionghoa tidak melupakan warisan nenek moyangnya.<\/p>\r\n\r\n

"Bahasa asli Tionghoa itu adalah Mandarin-ini bahasa nasionalnya, tapi bahasa kampungnya adalah Hokkian. Dan di Pekanbaru orang Tionghoa biasanya kesehariannya di lingkungan keluarga dan teman-temannya mereka selalu berbahasa Hokkian. Sama juga dengan bahasa asli di Indonesia adalah bahasa Indonesia. Tapi ada bahasa asli dari kampung misalnya bahasa Minang, bahasa Melayu dan sebagainya," ujar Peng Suyoto.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Peng Suyoto, mewariskan bahasa nenek moyang orang Tionghoa tersebut perlu diterapkan kepada generasi muda Tionghoa. Kalau dulu zaman Orde baru tidak boleh diadakan kegiatan seperti ini. Tapi sekarang sudah dibolehkan.<\/p>\r\n\r\n

dalam acara Lomba Mengarang dan Menulis Kaligrafi Tionghoa di Pekanbaru ini hadir juga Ketua PSMTI Pekanbaru, Kamin, sejumlah tokoh Tionghoa di Pekanbaru dan Ketua Bidang Media PSMTI Riau Ket Tjing.<\/p>\r\n\r\n

Selain lomba diikuti oleh kalangan murid, para tokoh Tionghoa ini seperti Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto dan Ketua PSMTI Pekanbaru Kamin, juga ikut menorehkan kuas tintanya menulis aksara dan kaligrafi Tionghoa tersebut.(azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/ajtea\/5-lomba-kaligrafi-yes.jpg","caption":"Foto atas para tokoh Tionghoa Riau yakni Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto (dua dari kiri), Ketua PSMTI Pekanbaru, Kamin (empat dari kiri) foto bersama. Foto bawah ratusan murid SD, SMP, SMA dan SMK di Kota Pekanbaru mengikuti lomba mengarang dan menulis kaligrafi Tionghoa rangkaian Perayaan Imlek 2568\/2017 di halaman depan Mal SKA Jalan Soekarno Hatta Pekanbaru, Ahad (5\/2\/2017).(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar