KENDARAAN OPERASIONAL MATI PAJAK DI GARUDA SAKTI

PT Lutvindo Belum Juga Bayarkan Pesangon 15 Eks Karyawannya

Di Baca : 11173 Kali
Lokasi pabrik pengolahan material galian C PT Lutvindo milik Lutvi keponakan Firdaus MT Wali Kota Pekanbaru petahana di Jalan Garuda Sakti Km 6 RT 027 RW 11 Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau, di dalamnya terdapat banyak kendaraan op
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>-Hingga Selasa (21\/2\/2017) pihak manajemen kontraktor PU Riau PT Lutvindo Pekanbaru belum menyelesaikan pembayaran pesangon 15 orang eks karyawannya yang mengadu ke kantor Disnaker Pekanbaru pada Senin (20\/2\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Sementara puluhan kendaraan operasional yang sudah mati pajak milik kontraktor Lutvi keponakan Firdaus MT-petahana Wali Kota Pekanbaru yang disebutkan eks karyawan ini masih beroperasi di pabriknya di Jalan Garuda Sakti Km 6 Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar Riau di RT 027 RW 11, Selasa (21\/2\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Di dalam pabrik pengolahan asphalt mixing plant<\/em> (AMP) dan molen PT Lutvindo di Jalan Garuda Sakti Desa karya indah Km 6 ini Selasa (21\/2\/2017) nampak sejumlah kendaraan operasional masih aktif bekerja, kendati sekalipun mati pajak.<\/p>\r\n\r\n

Di belakang pabrik PT Lutvindo Desa Karya Indah ini nampak penambangan galian C tanah timbun dengan puluhan dumptruck sedang memuat tanah timbun dari lokasi tambang tanah timbun yang perlu diperiksa perizinannya. Belum tahu apakah tambang ini sah atau ilegal. Lokasi ini tersembunyi dan jauh dari pengawasan Pemerintah. Tak hanya di situ tak jauh dari lokasi ini juga terdapat beberapa lokasi penambangan galian C tanah urug yang merusak lingkungan dan membuat Sungai Sibam di dekatnya menguning air sungainya akibat tercemar galian C.<\/p>\r\n\r\n

Eks karyawan juga menambahkan saat mereka bekerja di proyek Kantor Wali Kota Pekanbaru di Tenayanraya, mereka dikejar warga dengan parang panjang karena warga marah merasa itu tanah warga. Di sini juga banyak kendaraan operasional PT Lutvindo yang mati pajak, tapi pekerja disuruh pandai-pandailah membawa kendaraan mati pajak itu di jalanan. Proyek ini beraroma nepotisme dikerjakan Lutvi ponakan Firdaus MT. Alat-alat beratnya juga banyak di lokasi proyek Tenayanraya ini.<\/p>\r\n\r\n

Sabtu malam lalu (18\/2\/2017) sejumlah dumptruck PT Lutvindo ini membawa batu kali dari Sumbar menuju ke arah Pekanbaru dan dua truk berhenti di Jalan HM Yamin depan Lapangan Merdeka Bangkinang dan lima truk lagi berhenti di depan Pasar Air Tiris di tengah malam. Menurut Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SIK saat dikonfirmasi malam itu menjelaskan bahwa dumptcruk ini milik Lutfi adiknya Pak Wali Firdaus membawa baru kali dari Padang.<\/p>\r\n\r\n

Pabrik pengolahan material jalan raya PT Lutvindo di RT 027 RW 11 Desa Karya Indah Tapung ini kata warga sekitar pabrik dibangun sekitar tahun 2012 atau 2013 saat Firdaus MT mulai jadi Wali Kota Pekanbaru dan kini terus membesar dan maju seiring dengan Firdaus menjabat Walikota Pekanbaru sampai 2016. Sebelum dibangun pabrik, kawasan ini semak belukar.<\/p>\r\n\r\n

Seperti diberitakan media ini Senin (20\/2\/2017), sedikitnya 15 orang eks karyawan PT Lutvindo, Pekanbaru, Riau mengadu ke Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru karena di PHK dan tak diberi pesangon.<\/p>\r\n\r\n

Menurut Koordinator eks pekerja kontraktor PT Lutvindo, Marno dkk kepada Detak Indonesia.com di Kantor Disnaker Pekanbaru, Senin (20\/2\/2017), selain tak diberi pesangon, mereka juga tak ada jamsostek, dan BPJS. <\/p>\r\n\r\n

Sementara sejumlah kendaraan operasional kontraktor ini di lokasi Jalan Garuda Sakti Panam Pekanbaru kata eks karyawan PT Lutvindo tersebut, seperti delapan unit truk, 15 unit dumptruck, mobil double cabin Ford, truk pengangkut alat berat, Avanza, Innova, malah Alphard dan lain-lain, ada yang telah lama mati pajak, dan tak diurus perpanjangan mati pajaknya, tapi karyawan disuruh pandai-pandailah membawa kendaraan ini di jalanan.<\/p>\r\n\r\n

"Kami ada yang telah bekerja empat tahun, ada dua tahun, dan tiga tahun. Baru-baru ini telah selesai mengerjakan pengaspalan hotmix Jalan Kadiran (Rp8 miliar), Jalan Daru-daru Pekanbaru (Rp4 miliar), penyemenan beton (rigit) jalan lintas Minas-Duri 2015 sudah selesai, jembatan Ujung Tanjung 2017 sedang dibangun baru satu unit lagi sehingga jadi dua jembatan. Juga jembatan yang di Balam sudah selesai.  <\/p>\r\n\r\n

Gaji ada yang di bawah UMR, petugas stokar alat berat dikasih Rp750.000. Eks karyawan ini dikeluarkan Desember 2016 tapi surat resmi berhenti 23 Januari 2017. Ada supir Colt Diesel yang putus jarinya cuma dibawa berobat begitu saja.<\/p>\r\n\r\n

Pengacara PT Lutvindo Pekanbaru, Fakhri Firmanto dan Staf HRD Herman saat dikonfirmasi wartawan masalah pengaduan eks karyawan PT Lutvindo ini menjelaskan bahwa pada mulanya pemutusan hubungan kerja (PHK) ini pihaknya belum mendapat informasi valid dari perusahaan PT Lutvindo.<\/p>\r\n\r\n

"Untuk panggilan yang ketiga ini di Disnaker Pekanbaru kami belum tahu. Apa isi dari permasalahan ini, apa kesimpulan hasil dari pertemuan ini. Jadi kami dari lawyer PT Lutvindo tidak bisa memberikan dahulu penjelasan statement hukum tentang ketenagakerjaan eks ini. Seperti itu Pak. Untuk saat ini kami mohon maaf dulu tidak dapat beri penjelasan dulu. Sekarang sedang dilakukan musyawarah antara eks pekerja dengan Humasnya (HRD) PT Lutvindo," kata Fakhri.<\/p>\r\n\r\n

Sementara Humas PT Lutvindo, Herman kepada wartawan usai pertemuan di aula Disnaker Pekanbaru dengan pejabat Dinasnaker Pekanbaru dan eks karyawan PT Lutvindo menjelaskan bahwa PT Lutvindo menaruh atensi dan akan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan dulu. Hal ini belum dapat diselesaikan karena Dirut PT Lutvindo, Rusli beberapa waktu lalu pergi Umrah.<\/p>\r\n\r\n

Tentang ini menurut eks karyawan yang di PHK, bahwa pergi Umroh itu hanya alasan yang dicari-cari saja padahal Dirut PT Lutvindo, Rusli itu sudah tahu dari dulu tentang eks karyawan yang di PHK, hanya tak ada niat baik untuk membayar pesangon eks karyawan. <\/p>\r\n\r\n

"Dulu pimpinan Kami (Direktur) Pak Lutvi, anak dari kakak Pak Firdaus MT Wali Kota Pekanbaru 2016, atau ponakan dari Pak Firdaus MT. Sekarang Lutvi ponakan Pak Wali itu jadi Komisaris," kata pekerja kepada pers.(azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/7t94s\/21-lutviok.jpg","caption":"Lokasi pabrik pengolahan material galian C PT Lutvindo milik Lutvi keponakan Firdaus MT Wali Kota Pekanbaru petahana di Jalan Garuda Sakti Km 6 RT 027 RW 11 Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Riau, di dalamnya terdapat banyak kendaraan operasional mati pajak yang disebutkan eks karyawan yang di PHK oleh manajemen PT Lutvindo, Selasa (21\/2\/2017).(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar