FESTIVAL REOG PEREBUTKAN PIALA KAPOLRESTA PEKANBARU

Taman Alam Mayang Akan Jadi Pusat Kebudayaan di Riau

Di Baca : 3515 Kali
Hari Ulang Tahun (HUT) Paguyuban Kawulo Ngayogyakarta Sekitarnya (PKNS) Riau ke-18 dilaksanakan Festival Reog di Taman Rekreasi Keluarga Alam Mayang Pekanbaru memperebutkan Piala Kapolresta Pekanbaru, Ahad (26/2/2017). Sejumlah panitia dan pengurus PKNS R
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>--Berkaitan dengan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Paguyuban Kawulo Ngayogyakarta Sekitarnya (PKNS) Riau ke-18, Taman Rekreasi Keluarga Alam Mayang Pekanbaru menyelenggarakan Festival Reog se-Pekanbaru, Ahad siang (26\/02\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Ketua Panitia acara, Dinantoro Amiejoyo dalam sambutannya menyebutkan, dengan Festival Reog ini dapat menumbuhkan rasa cinta jati diri akan kebudayaan Indonesia.<\/p>\r\n\r\n

"Sesuai tema yang diangkat saat ini yakni Melestarikan Kebudayaan Untuk Hidup Lebih Bermakna," kata Dinantoro.<\/p>\r\n\r\n

Ketua PKNS Riau Drs H Jakiman dalam sambutannya menyebutkan, Festival Reog ini adalah pertama kali diselenggarakan PKNS sekaligus memperingati HUT PKNS ke-18 yang tepat pada akhir bulan ini.<\/p>\r\n\r\n

"Latar belakang PKNS yakni merekatkan budaya bangsa sebagai laboratorium budaya Jawa. Yang kita perlombakan ini bukan Reog Jogja tapi Reog Ponorogo," kata Jakiman.<\/p>\r\n\r\n

Wujud budaya Jawa yang dilestarikan ini, jelasnya, yakni memiliki nilai-nilai falsafah yang lebih baik, aktivitas gotong-royong dan berdoa, materi atau berupa artefak.<\/p>\r\n\r\n

"Kali ini yang kita perlombakan yakni seni Reog. Kesenian Jawa di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur lebih baik. Tapi, budaya ini makin lama makin hilang. Untuk itu, kita harus lestarikan budaya Indonesia ini bersama-sama," jelas Jakiman.<\/p>\r\n\r\n

Jakiman menambahkan, Reog dan wayang juga merupakan sumber pariwisata jika dikelola dengan baik. "Mari kita jadikan Kota Pekanbaru kota metropolitan tapi tidak meninggalkan budaya," katanya.<\/p>\r\n\r\n

Sementara itu, Pimred Tribun Pekanbaru, Dodi Sarjana dalam sambutannya menyebutkan, dengan cara seperti ini kita bisa menduniakan budaya Indonesia.<\/p>\r\n\r\n

"Kita juga nanti bisa mengundang Reog Malaysia, PKNS sebagai penyelenggaranya. Dan kita juga bisa tunjukkan Reog kita ke Malaysia dan menunjukkan bahwa ini budaya asli kita Indonesia. Dengan demikian, kita tidak lagi mengkotak-kotak kesenian," kata Dodi. "Jadi kalau bisa, kita buka selebar-lebarnya untuk menunjukkan kesenian budaya Indonesia," sebut Dodi. Dodi berharap, ke depan budaya kesenian Indonesia bisa lebih dikenal dunia.<\/p>\r\n\r\n

Sementara Suradi Paijan sebagai Ketua Paguyuban Reog Riau dalam sambutannya menjelaskan, budaya Reog ada 40 grup dihadapkan ke Malaysia. "Ahamdulillah, Malaysia ikut melestarikan budaya Reog kita ini," kata Suradi. Suradi menilai, budaya Reog ini kurang perhatian dari pemerintah.<\/p>\r\n\r\n

"Saya mohon kesediaan Alam Mayang Pekanbaru bisa sebagai pusat budaya. Dan kami sudah mempersiapkan peralatan lengkap. Dan Insya Allah, Alam Mayang akan menjadi pusat kebudayaan di Riau," harap Suradi.<\/p>\r\n\r\n

Kemudian Kapolresta Pekanbaru yang diwakili Kapolsek Tenayanraya Kompol Indra Rusdi SH dalam sambutannya menyebutkan, pesan dari Kapolresta Pekanbaru mengucapkan selamat kepada PKNS ke-18. "Pak Kapolresta juga merupakan putera Ponorogo dari Trenggalek," ucap Kompol Indra. Sebagai Kapolsek, Indra menilai masyarakat yang ada di Tenayanraya telah mendukung program Kamtibmas. "Untuk di Tangkerang Timur ini tingkatan kriminalitas bisa kami nilai tidak ada," kata Kompol Indra sambil memperkenalkan dirinya yang telah bertugas menjadi Kapolsek Tenayanraya selama 1,5 tahun.<\/p>\r\n\r\n

Sementara HM Adil SH Selaku anggota DPRD Riau yang juga Putera Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) dalam sambutannya menyebutkan, kita berkumpul ini dalam rangka silaturrahmi sekaligus perayaan ulang tahun PKNS ke-18 dengan memperebutkan piala Kapolresta Pekanbaru dalam kegiatan Festival Reog.<\/p>\r\n\r\n

Adil mengungkapkan rasa bangganya hadir dalam kegiatan Festival Reog yang diselenggarakan di Alam Mayang Pekanbaru ini. "Di Meranti, sudah tujuh Reog yang saya bina," ucapnya.<\/p>\r\n\r\n

Adil berharap, orang Jawa tidak ada lagi takut berbicara bahasa Jawa bila ketemu dengan orang Jawa. "Kita harap, semangat orang Jawa harus kembali dibangkitkan," harapnya.<\/p>\r\n\r\n

Sekretaris PKNS Riau, Drs Riyono Gede Trisoko dalam bincang-bincang dengan wartawan menambahkan, Festival kebudayaan Indonesia nantinya akan kembali ditampilkan dengan berbagai kegiatan. "Kebudayaan Kesenian Nusantara ini diharapkan akan kita lestarikan bersama-sama," tegas Riyono.<\/p>\r\n\r\n

Dalam kegiatan tersebut, Kapolsek Tenayanraya yang mewakili Kapolresta Pekanbaru membuka secara resmi kegiatan Festival Reog se-Pekanbaru dengan ditandai pemukulan Gong. Selain itu juga, dilaksanakan pemberian Tanjak Melayu yang diserahkan kepada peserta Festival Reog.(azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/x2snr\/26-alam-mayang-reog-ok.jpg","caption":"Hari Ulang Tahun (HUT) Paguyuban Kawulo Ngayogyakarta Sekitarnya (PKNS) Riau ke-18 dilaksanakan Festival Reog di Taman Rekreasi Keluarga Alam Mayang Pekanbaru memperebutkan Piala Kapolresta Pekanbaru, Ahad (26\/2\/2017). Sejumlah panitia dan pengurus PKNS Riau foto bersama (foto atas) dan foto bawah adalah atraksi kolosal Reog Ponoroga yang terkenal itu.(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar