MINTA KEMBALIKAN TANAH ULAYAT 24.000 HA

Ratusan Suku Sakai Riau Tuntut PT Ivo Mas Tunggal

Di Baca : 2796 Kali
Seorang peserta demo masyarakat Suku Sakai pingsan dan digotong ke mobil ambulance di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (15/3/2017).(Aznil Fajri/Detak Indonesia.com)
[{"body":"

Pekanbaru, Detak Indonesia<\/strong>--Sedikitnya 500 orang warga Suku Sakai dari Desa Kandis Kecamatan Kandis Kabupaten Siak, Provinsi Riau, 70 km sebelah utara Kota Pekanbaru, berunjukrasa ke Kantor Gubernur Riau, Rabu (15\/3\/2017) setelah berjuang susah payah berjalan kaki (longmarch) sejauh 70 kilometer dari desanya di Desa Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Selasa pagi (14\/3\/2017). <\/p>\r\n\r\n

Bahkan dalam perjalanan mirip gerilya itu pingsan sebanyak 20 orang. Sampai di Pekanbaru di depan Kantor Gubernur Riau saat mereka demo, juga ada yang pingsan dan dibawa ambulance. Berkali-kali mereka minta Gubernur Riau Ir Arsyadjuliandi Rahman hadir di hadapan mereka, namun sang gubernur tak juga hadir, inilah yang membuat demonstran makin kecewa. Menurut demonstran ini mereka akan bermalam di depan Kantor Gubernur Riau sampai gubernur mau menemui mereka.<\/p>\r\n\r\n

Sekretaris Suku Sakai Menggugat Desa Kandis ini, Friyanto Saputra (Uri) kepada wartawan di sela-sela aksi demo menjelaskan sejak 1982 PT Ivo Mas Tunggal meminta anak-anak masyarakat Suku Sakai mengisi polibag (plastik) berisi bibit sawit kemudian ditanam di tanah masyarakat Suku Sakai dengan perjanjian secara lisan akan memberikan tanah masyarakat suku Sakai.<\/p>\r\n\r\n

Tapi hingga saat ini 2017 perjanjian itu tidak direalisasikan oleh perusahaan. Kemudian 2012 masyarakat Sakai menuntut kembali tanahnya dan PT Ivo Mas Tunggal masih memberikan janji dengan meminta masyarakat mencari lahan kosong untuk dibangun kebun.<\/p>\r\n\r\n

Akan tetapi masyarakat Suku Sakai tidak memiliki lahan selain lahan yang dikuasai PT Ivo mas Tunggal. Sehingga saat itu perusahaan tetap tidak mau memberikan lahan masyarakat. Sehingga saat itu PT Ivo Mas Tunggal masih tetap tidak mau memberikan lahan walau lahan masyarakat telah diukur ulang. Mirisnya lagi masyarakat ingin membersihkan keburuan neneak moyang mereka di tengah lahan yang dikuasaipun tidak diizinkan.<\/p>\r\n\r\n

"Saat ii PT Ivo Mas tunggal sudah menguasai tanah ulayat Suku Sakai di kawasan Kandis seluas 24.000 hektare, sehingga Suku Sakai berusaha meminta kembali tanah mereka baik bertemu dengan perusahaan, bahkan pemerintah setempat melalui Camat Kandis bahkan Bupati Siak. Namun hasilnya tidak juga diberikan. Bahkan lebih mirisnya lagi masyarakat ditampar dengan kata-kata yang dilontarkan beberapa oknum," kata Friyanto Saputra (Uri).<\/p>\r\n\r\n

kata-kata itu antara lain: "Untuk apa kalian duduki lahan kalian kan perusahaan tidak mau memberikan ada juga kalau mau dapat kembali lahan kalian ini minta sana sama Pemerintah kalian jangan terus duduki lahan ini percuma perusahaan juga tidak perduli dengan kalian."<\/p>\r\n\r\n

Untuk itu Persatuan Suku sakai Menggugat (PSSM) meminta Gubernur Riau dapat menyelesaikan konflik tanah ulayat yang terjadi antara masyarakat Suku Sakai dengan PT Ivo Mas Tunggal dengan cepat.<\/p>\r\n\r\n

Masyarakat Suku Sakai berharap tanah mereka tersebut demi kelangsungan hidup mereka. Karena sumber pencarian mereka sebelumnya memanfaatkan sungai, sekarang sudah dicemari limbah. Sementara perkebunan, mereka tidak lagi punya tanah, karena sudah habis digarap perusahaan. Hutan juga sudah gundul akibat pembukaan lahan, kemana lagi masyarakat harus mengadu kalau bukan kepada Pemerintah. Sekarang hidup Suku Sakai bergantung kebijakan Gubernur Riau.<\/p>\r\n\r\n

Tuntutan warga Sakai pertama, Gubri harus mengembalikan tanah ulayat masyarakat Suku sakai yang telah dikuasai PT Ivo mas Tunggal seluas 24.000 hektare. Kedua, Gubri harus memeriksa kembali izin HGU PT Ivo Mas Tunggal. Ketiga Gubri harus membuka mata melihat perekonomian masyarakat Suku Sakai sebagai masyarakat pribumi Provinsi Riau.<\/p>\r\n\r\n

Sementara, Ketua Himpunan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa sakai Riau (HPPMSR) Andika Sakai menyebutkan yang ikut demo ini hanya masyarakat segelintir saja diboncengi oleh pihak luar. Masyarakat Sakai dijadikan garda terdepan untuk mendapatkan sesuatu.<\/p>\r\n\r\n

"Kami tidak menyalahkan masyarakat Sakai. Sampai di Polsek Kandis pingsan 6 orang. Kepada oknum bukan Suku Sakai kami imbau janganlah manfaatkan masyarakat kami untuk tujuannya," kata Andika. <\/p>\r\n\r\n

Menurut Andika bahwa 70 persen kegiatan sudah jalan CSR PT Ivomas kepada masyarakat Suku Sakai seperti pertanian, peternakan, dan lain-lain. Tapi ada okum yang ikut campur dan memboncengi Suku Sakai mereka ini di luar Suku Sakai.<\/p>\r\n\r\n

"Saya akan temui Asisten I  Setdaprov Riau Ahmadsyah Harrofie SH menjelaskan bahwa PT Ivo Mas ada bantuannya kepada masyarakat Suku Sakai seperti  kesehatan, pendidikan, peternakan, dan lain-lain. Masalah minta lahan plasma KKPA yang diminta Dakson dan Sony apabila ada yang mengalami kecelakaan maka akan kami tuntut ke pihak berwenang," kata Andika didampingi Ketua Pemuda Suku Sakai Kandis Joni Saputra.<\/p>\r\n\r\n

Kemudian Joni dari mahasiswa Sakai menegaskan pihaknya membenarkan aksi ini tapi hanya segelintir orang Sakai saja yang ikut.<\/p>\r\n\r\n

Pesan Batin Kandis pihaknya akan menelusuri siapa yang berkepentingan di demo ini. Mereka ini tidak koordinasi dengan Ketua Batin, Pemuda Sakai Kandis, dan tokoh lainnya.<\/p>\r\n\r\n

Dari Batin bahwa ada iktikad baik PT Ivo Mas yaitu antara lain pemberian beasiswa untuk sampai ke jenjang mahasiswa.<\/p>\r\n\r\n

Andika menambahkan Senin lalu (13\/3\/2017) rapat degan tokoh Batin Kandis dan sepakat tidak ikut serta dalam aksi Selasa 14 Maret 2017 di Kantor Gubri dan DPRD Riau dan ini di luar tanggungjawab Batin dan Mahasiswa Sakai. Apabila ada masalah maka akan menuntut oknum yang membawa warga Sakai ini ke Pekanbaru.<\/p>\r\n\r\n

Demo ini bukan diakomodir oleh Batin Sakai dan di luar tanggungjawab Batin Sakai. Maret 2017 ini kata Andika, tersedia lahan 4 hektare untuk perikanan, yayasan, dan lain-lain untuk kepentingan masyarakat Suku Sakai Kandis ini. Orang yang membawa warga demo ini, Dakson dan Csnya dari Kota Garo dan Kampar Riau kalau ada terjadi terhadap warga Sakai akan dituntut sesuai hukum yang berlaku.<\/p>\r\n\r\n

Andika juga menjelaskan sudah tiga kali melakukan mediasi dengan warga Sakai jangan ikut lagi demo. Tapi saat Andika dan batin pulang, masuk lagi pengaruh Dakson sehingga warga menuntut lahan plasma lagi.<\/p>\r\n\r\n

Dari pihak PT Ivo Mas Tunggal, Wisnu yang dimintai penjelasannya terkait tuntutan warga Suku Sakai Kandis ini belum bersedia memberikan keterangan pers.(azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/pmrdz\/15-sakai-demook.jpg","caption":"Seorang peserta demo masyarakat Suku Sakai pingsan dan digotong ke mobil ambulance di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Riau Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu (15\/3\/2017).(Aznil Fajri\/Detak Indonesia.com)"}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar