Bisnis

Akibat Mogok Para Pengusaha Travel, Angkasa Pura II Mengaku Rugi Hingga 15 Persen

Di Baca : 1903 Kali
Dede Firmansyah, SE Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies / ASITA Riau

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Dampak mogok berjualan tiket yang dilakukan oleh Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau sepekan belakangan ini memicu dampak luas. Sedangkan pihak Angkasa Pura II Pekanbaru mengaku rugi hingga 15 persen akibat sepinya penumpang.

Wartawan Detak Indonesia, Adifa yang melakukan liputan khusus sejak sepekan ini di Pekanbaru dari lapangan menjelaskan, bahwa Ketua DPD ASITA Riau, Dede Firmansyah SE kepada wartawan, Selasa (22/1/2019) mengatakan aksi mogok ini merupakan bentuk protes dari seluruh anggota ASITA Riau yang memang menolak kenaikan harga tiket sejak awal 2019 lalu.

"Ini hanya sepekan kita lakukan, dan akan berakhir hingga hari ini (Selasa 22 Januari 2019). Barusan di telpon GM AP II, menurut informasi pendapatan AP II Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru turun 15 persen," terangnya.

Sementara, diinformasikannya Rabu (23/1/2019) esok, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan para GM / DM Maskapai yang ada di Pekanbaru. Ada sedikitnya empat maskapai yang akan hadir. Yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, serta Air Asia.

"Kita akan sampaikan keberatan kita dalam forum tersebut, bukan hanya harga tiket yang naik saja, namun ada beberapa hal lain yang turut akan kita sampaikan," paparnya.

Seharusnya, kata Dede yang bertugas untuk mendesak Penurunan Harga Tiket tersebut adalah Kementerian Pariwisata kepada Kementerian Perhubungan.

Pasalnya, Kementerian Pariwisata memiliki Target Perputaran WISNUS (Wisatawan Nusantara) mencapai 250 juta wisatawan. "Kalau harga tak ditekan turun, bagaimana akan tercapai," tuturnya.

Dede menambahkan, memang sebelumnya Indonesia National Air Carrier Assosciation (INACA) sempat menurunkan harga tiket. Namun, tidak berdambak besar bagi masyarakat. Sebab, hanya berlaku untuk rute-rute tertentu saja.

"Alasannya, karena penyesuaian meningkatnya harga avtur (bahan bakar pesawat) yang naik, tapi kenapa ada maskapai yang masih menawarkan harga tiket lebih terjangkau, seperti Air Asia. Ini kan jadi pertanyaan," bebernya.

Sementara, menyikapi hal tersebut disampaikan Dede, DPP ASITA  yang kini dinahkodai oleh Plt Ketua Umum Bapak Budi Adriansjah segera mengambil langkah untuk menyurati Presiden Joko Widodo.

Sebelumnya GM SSK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan hingga Ahad, (20/1/2019) total cancel flight maskapai penerbangan tercatat sebanyak 409 flight. Jika dirata-ratakan jumlah flight yang cancel sebanyak 20 flight per hari.

"Jumlah rata-rata flight perhari di SSK II Pekanbaru antara 92-96 penerbangan. Paling sedikit 86 penerbangan pada low season," jelasnya. (Adifa)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar