Diriau

Riau expo 2019, Untung atau Buntung bagi Event Organizer

Di Baca : 4469 Kali
Kita tunggu pada 31 Agustus ~ 4 September 2019 di Lapangan Bandar Serai Raja Ali Haji Purna MTQ, Jalan Sudirman ~ Pekanbaru

Pekanbaru, Detak Indonesia -- Pameran Riau Expo, selalu ditunggu oleh Event Organizer (EO) Mereka berlomba - lomba memasukan penawaran terendah untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar bisa menjadi pemenang dipergelaran Riau Expo. 

Seharusnya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau membuat penawaran tertinggi bagi PAD, bukan yang terendah. 

Sejarah Riau Expo, digagas Gubernur Riau, Rusli Zainal (Periode 2003 - 2013) dan dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) dengan tujuan untuk menarik investor dan investasi, sekaligus mempromosikan produk - produk unggulan ataupun tempat wisata yang ada di Provinsi Riau. 

Riau Expo waktu itu menggunakan uang rakyat atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan nominal cukup fantastis pada waktu itu. 

Namun pada tahun 2012 tidak lagi menggunakan dana APBD. Kepala BPMPD Riau, Adizar waktu itu, mengatakan seharusnya kita mendatangkan PAD, bukan mengeluarkan PAD. 

Untuk itu sistem yang awalnya menggunakan APBD, dirubah dengan sistem lelang atau beauty Contest dan mendatangkan PAD bagi Provinsi Riau. 

Disinilah para Event Organizer beradu gagasan, strategi, promosi dan konsep di depan Kepala dinas untuk menjadi jawara penyelenggara Riau Expo yang menjadi kebanggaan DPMPTSP Riau. 

Riau Expo 2010 hingga 2014, diadakan di lapangan Bandar Serai Raja Ali Haji Purna MTQ di Jalan Sudirman. Namun pada 2015, Riau Expo bergeser didalam ruangan bertempat di Co Ex SkA Mall Pekanbaru dikarenakan Kabut Asap yang luar biasa.

Sejak 2015 hingga 2017, Riau Expo diselenggarakan di dalam ruangan. Disinilah bencana dan kerugian yang dialami oleh penyelenggara. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kerugian EO, diantaranya mahalnya sewa area acara, kurangnya peminat untuk bergabung di ajang tahunan tersebut, kurang informasi atau publikasi dari media dan mahalnya penjualan booth yang dilakukan oleh penyelenggara. 

Sejak 2016, perekonomian indonesia mengalami kesulitan. Banyaknya Instansi pemerintah daerah yang tidak turut berpartisipasi dikarenakan ketidakadaan anggaran untuk mengikuti Riau Expo dan rasionalisasi anggaran dari pusat. Sehingga, Suka tak suka, mau tak mau, Event Organizer berjibaku dan berdarah ~ darah untuk bisa menutupi pengeluaran semaksimal mungkin. 

Riau expo 2015 banyak stand yang kosong dan sepi pengunjung. Masyarakat mengeluhkan dengan banyaknya stand yang kosong. 

Riau Expo 2016 tak berbeda jauh dari pengalaman 2015, belajar pada tahun lalu, tidak mendongkrak hasil penjualan booth dan animo masyarakat untuk mendatangi pameran tersebut. 

Tak pelak, 2015 dan 2016 membuat penyelenggara Riau Expo mengalami kerugian cukup besar. Hingga beban tersebut ditanggung sendiri oleh EO. 

Namun 2014 dan 2017, Penyelenggra Riau Expo yang dilaksanakan terbilang cukup sukses bagi EO tersebut. Keuntungan yang diraih mencapai milyaran rupiah. Pundi ~ pundi semakin bertambah sedangkan PAD hanya Rp. 270.000.000 yang masuk ke kas negara. 

Ini semua kembali kepada Penyelenggara untuk mengatur strategi dan konsep agar penjualan booth terpenuhi dan target tercapai. Jika marketing tidak berjalan efektif, maka Riau Expo 2018 kembali pihak EO menanggung derita dan menangis bombay yang dilaksanakan dilapangan kediaman Gubernur Riau, Jalan Diponegoro ~ Pekanbaru. 

Apakah ditahun 2019 ini, pihak penyelenggara Riau Expo mengalami untung atau buntung ? 

Kita akan lihat hasilnya setelah 4 September 2019. Karena beberapa hari lagi akan dibuka oleh Gubernur Riau, Syamsuar pada 31 Agustus 2019 ini. 

Waktu yang dipunyai sekitar 3 bulan setelah diumumkan pemenang pada 29 Mei 2019 lalu. Dan ini menjadi tantangan berat serta mental dan finansial yang cukup untuk mensukseskan gelaran sempena HUT ke 62 Provinsi Riau. 

Apakah ada inovasi terbaru atau hanya pergelaran itu ~ itu saja seperti pameran pembangunan jaman dahulu. 
Adakah investor yang datang dari luar provinsi Riau atau luar negeri. 

Kita tunggu pada 31 Agustus ~ 4 September 2019 di Lapangan Bandar Serai Raja Ali Haji Purna MTQ, Jalan Sudirman ~ Pekanbaru dengan tema 
"Pesona Riau di era digital dan industri 4.0 dalam upaya meningkatkan investasi dan pariwisata" 
 
*Penulis Eka Saputra*
*Wartawan Riau*






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar