HADIR PERWAKILAN NEGARA SAHABAT,  PRABOWO DAN SANDIAGA UNO

Jokowi-Ma'ruf Amin Resmi Jabat Presiden-Wapres RI 2019-2024

Di Baca : 2643 Kali
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya usai dilantik bersama Wapres Ma'ruf Amin di Gedung DPR/MPR RI Jakarta, Minggu (20/10/2019). (Foto Setneg)

Jakarta, Detak Indonesia--Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin resmi menjabat Presiden-Wakil Presiden Republik Indonesia  usai dilantik Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Minggu (20/10/2019) dan akan memimpin pemerintahan 2019-2024.

Prosesi pelantikan dipimpin langsung Ketua MPR Bambang Soesatyo bertempat di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” ujar Joko Widodo mengucapkan sumpah.

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala Undang-Undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa,” jelas Maruf Amin mengucapkan sumpah.

Acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 ini nampak hadir sejumlah tokoh nasional di antaranya Presiden Indonesia keenam Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan mantan Wapres Budiono, Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri, Mantan Presiden Jusuf Kalla, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, perwakilan negara sahabat dan serta sejumlah tokoh nasional lainnya.

Rival Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno hadir di acara ini. Kedua pasangan ini sampai di Gedung DPR/MPR RI bersamaan.

Diperkirakan 17 perwakilan negara sahabat hadir menyaksikan pengambilan sumpah dan pelantikan Jokowi-Ma’ruf sebagai Presiden-Wakil Presiden. Perwakilan negara sahabat ini bertemu Jokowi sebelumnya di Istana Negara sebelum bertolak ke lokasi pelantikan di gedung DPR/MPR RI.

Pasca pelantikan,  Presiden Jokowi akan mengumumkan menteri-menteri yang akan membantunya menjalankan roda pemerintahan hari Senin (21/10/2019). Menurut Jokowi ada sekitar 16 menteri yang akan membantu dan mendampinginya berasal dari kalangan partai politik.

"Ada kurang lebih menteri dari partai politik 16 orang. Saya belum ngitung. Kurang lebih,” jelas Jokowi.

Jokowi-Ma’ruf Amin dilantik sebagai Presiden-Wakil Presiden menyusul memenangkan Pilpres 2019 lalu  dinyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan ini didukung oleh PDIP, PKB, PPP, Hanura, Golkar, NasDem, PKPI, PSI, Perindo, dan PBB.

Jokowi-Ma’ruf mengalahkan rivalnya pasangan Prabowo-Sandi dukungan partai  Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, Berkarya.

Pidato Presiden Jokowi

Dalam pidatonya,  Presiden Jokowi di periode kedua pemerintahannya i i menegaskan akan fokus memangkas birokrasi yang berpotensi menghambat investasi. Jokowi minta tingkatan jabatan eselon di pemerintahan akan dipangkas.

“Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, apa tidak kebanyakan?” tanya Jokowi pada pidato pelantikannya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Jokowi meminta tingkatan eselon dipangkas menjadi dua level. Yakni diganti dengan jabatan fungsional.

“Saya minta untuk disederhanakan menjadi dua level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi,” jelasnya.

Jokowi menegaskan komitmennya untuk menyederhanakan birokrasi. Ia akan melakukan hal tersebut secara besar-besaran.

“Investasi untuk penciptaan lapangan kerja harus diprioritaskan. Prosedur yang panjang harus dipotong. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas,” tegasnya lagi.

Selain itu, Jokowi juga meminta para menteri, pejabat negara dan birokrat agar serius dalam bekerja. Tujuannya tak lain agar tercapai program pembangunan dalam visi misi Jokowi. Ditegaskan tak akan segan mencopot pejabat hanya main-main. 

“Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,” tegas Jokowi.

Pada periode keduanya ini, Jokowi menginginkan ada transformasi ekonomi. Indonesia, harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa Indonesia.

“Demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Jokowi.(*/di) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar