dinobatkan menjadi Payung Panji Adat Kampar 

Bupati Kampar Dianugerahi Gelar Datuok Rajo Batuah

Di Baca : 2521 Kali
Bupati Kampar Riau H Catur Sugeng Susanto SH dinobatkan menjadi Payung Panji Adat Kampar dianugerahi gelar Datuok Rajo Batuah.

Bangkinang, Detak Indonesia-- Peringatan Hari Jadi ke-70 Kabupaten Kampar Riau terasa istimewa. Bupati Kampar, H Catur Sugeng Susanto SH dinobatkan menjadi Payung Panji Adat Kampar bergelar Datuok Rajo Batuah. Penobatan dilaksanakan di Balai Adat Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (6/2/2020).

Setelah penobatan Payung Panji Adat Kampar H Catur Sugeng Susanto SH bergelar Rajo Batuah.
 
"Saudara-saudara sekalian, hari ini saudara telah mempercayai saya sebagai pemimpin, meskipun saya bukanlah yang terbaik dari saudara-saudara. Jika saya bertindak benar, bantulah saya, jika saya bertindak salah, luruskan saya. Kejujuran adalah kepercayaan dan kebohongn adalah penghianatan. Patuhi saya sepanjang saya menaati Allah dan Rasulnya, tetapi jika saya melanggarnya, maka tidak ada kewajiban kalian mematuhi saya," ucapnya mengutip pidato Khalifah Abu Bakar Siddiq RA saat tampil menyampaikan pidatonya pertama usai pelantikan dirinya sebagai Khalifah. 

"Saya mengimbau kepada kita bersama, untuk bersatu padu, bergandengan tangan menegakkan dan memelihara adat istiadat," katanya.

Untuk semua Datuk-datuk, semua kemenakan, 'Kabukik samo-samo kito pikul, nan ingin samo-samo kito jinjiong, duduk kito samo ondah, togak kito samo tenggi," tuturnya.

"Adat budaya Kampar yang lekat dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah adalah adat yang didasarkan atau ditopang oleh Syari'at Agama yang Syari'at tersebut didasari pula oleh Alqur'an dan hadist," ungkap Rajo Batuah.

Disampaikan, adat budaya Kampar melekat dengan Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajarangan sudah diterapkan dan dimasukkan ke Visi Misi Kabupaten Kampar tahun 2025. Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajarangan ini diartikan, Pemerintah, Tokoh Adat dan Tokoh Agama secara bersama-sama dan bersinergi membangun Kabupaten Kampar dengan tugas dan fungsinya masing-masing.

"Insya Allah, ketika kekuatan ini bersatu padu saling mengisi, memberi Asah, Asih dan Asuh, maka saya yakin pembangunan di sektor-sektor strategis di Kabupaten Kampar dapat berjalan seperti yang diharapkan," ujarnya.

"Saya menitipkan pesan, agar para Datuk, Ninik Mamak serta Tokoh Agama untuk senantiasa berpegang teguh kepada adat, agar Datuk terus menjadi suri tauladan anak kemenakan," tambahnya.

"Panas tembaga jangan dituang, kalau dituang melepuh diri. Adat lembaga harus dijulang, biar menjadi perisai negeri. Penobatan Payung Panji Adat telah dilaksanakan, Amanah dan Kepercayaan harus dijunjung. Adat dijunjung budaya dikembangkan, jadikan Kampar negeri termajukan," tuturnya berpantun.

Pengukuhan ini ditandai dengan pemasangan Soluok dan keris oleh Prof DR Amir Lutfi Datuok Bandaro Sati Pucuok adat Ninik Mamak nan 12 Kenegarian Bangkinang kepada H Catur Sugeng Susanto SH yang disaksikan oleh seluruh Ninik mamak dari Persukuan yang ada di Kabupaten Kampar.

Pengukuhan ini diawali dengan Basiacuong pengantar pengukuhan oleh Ninik mamak Nan 12 Kenegerian Bangkinang, di hadapan Gubernur Riau, Forkopimda Kampar dan seluruh undangan yang memenuhi Balai Adat Kampar di rangkai dengan makan bajambau. 

Hadir pada kesempatan tersebut Gubri yang diwakili oleh Sekda Provinsi Riau Yan Prana Indra Rasyid, Anggota DPR RI Syahrul Aidi Maazat, Kapolda Riau Diwakili Irwasda Kombes Muttaqien/mantan Kapolres Kampar, Forkopimda Kampar, Ketua DPRD Kampar pimpinan legislatif.

Prosesi Penobatan Payung Panji adat ini diawali dengan pembacaan ikrar janji dan pemasangan Soluok dan keris oleh Catur Sugeng Susanto yang dipandu oleh Prof Dr Amir Lutfi Datuok Bandaro Sati dan Datuok Sartuni Majo Kayo dan Datuok Ibrahim Jung Pahlawan. (Syailan Yusuf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar