DITANAMI KELAPA SAWIT DIBANGUN JALAN TOL

Nasib Merana Orang Sakai, Hutan Adat Diserobot

Di Baca : 4031 Kali
Bagindo Raja Puyan, Kepala Bathin Batuoh (kanan) anak suku Orang Rimba, Suku Sakai Bengkalis, Riau di atas lahan ukayatnya yang kini telah dibangun jalan tol Pekanbaru-Dumai dan kebun sawit PT Murini Wood Indah Industry (PT MWII). (Foto istimewa)

"Akhirnya anak rimba terus tergusur," kata Bagindo menjelaskan.

Hutan Adat, bagi Orang suku pedalaman yang tinggal di kawasan itu memang rumah bagi suku tersebut. Mereka hidup berkelompok dengan sesama anggotanya dengan memanfaatkan kekayaan alam. Orang pedalaman hidup dalam keharmonisan tanpa bantuan teknologi.

Sejak 1946, orang Suku Sakai memang telah ditetapkan oleh Pemerintah RI bahwa hutan  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, suku ini meramu, menanam dan berburu. Namun keharmonisan itu terusik ketika peran Pemerintah menggunakan sebagian kawasan hutan adat menjadi pembangunan jalan tol yang di peruntukkan program pemerataan penduduk.

Selain itu, pemerintah juga dengan mudah memberikan izin bagi para pengusaha untuk membuka lahan di daerah dipercayai merupakan tempat tinggal Orang Sakai. 

"Jadi selalu mengizinkan pengusaha," ujar Datuk Puyan.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar