Teror Berlanjut, Prancis Terapkan Status Keamanan Tertinggi
Di Baca : 2960 Kali
Penyerangan di Gereja Notre Dame Basilica, Nice, Prancis mengakibatkan tiga orang tewas dan satu di antaranya dipenggal oleh pelaku yang diduga imigran Tunisia. (AFP/Valery Hache)
Macron dikecam lantaran tidak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad. Sejumlah pimpinan negara Timur Tengah meradang dan mengkritik sikap Macron. Bahkan sempat ada guru asal Prancis yang dipenggal pada 17 Oktober lalu usai membicarakan kartun tersebut.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai `serangan fasis Islam`.
"Pelaku terus mengulang "Allahu Akbar` bahkan saat diobati karena terluka akibat penangkapan," kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian.
Belasungkawa
Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa terhadap Prancis sekaligus mengutuk aksi penyerangan. Hal serupa diucapkan pimpinan negara-negara Eropa.
Tulis Komentar