Sejarawan dan Ilmuwan Nuklir : 

Bung Karno Kembangkan Nuklir untuk Kemanusiaan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia

Di Baca : 556 Kali

Jakarta, Detak Indonesia -- Bung Karno sebagai Presiden pertama Indonesia dinilai mengupayakan berbagai upaya pengembangan sains dan teknologi demi kemakmuran rakyatnya. Tidak terkecuali gagasan pengembangan teknologi nuklir di Indonesia. Dengan pengembangan teknologi nuklir, Bung Karno berharap, Indonesia dapat memakmurkan rakyatnya, sekaligus menyejajarkan derajat Indonesia dengan negara-negara maju lainnya di dunia.

Hal itu disampaikan oleh dua narasumber, yaitu Yudi Pratama, Direktur Pengaturan Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Bapeten, serta Bonnie Triyana, sejarawan yang juga Pimpinan Redaksi Majalah Historia dalam rangkaian diskusi Bung Karno Series yang tayang di channel Youtube BKN PDI Perjuangan, Rabu lalu (29/6/2022).

"Bung Karno saat itu ingin pengembangan teknologi nuklir kemanusiaan. Contohnya, tahun 1951 di AS ada uji coba bom hidrogen yang berselang hanya 6  tahun dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dan Bom Hidrogen itu kekuatannya 1.000 kali lipat daya hancurnya daripada bom atom. Pada 1958 Bung Karno dalam ceramahnya, ia menjelaskan betapa bahayanya bom hidrogen itu apabila digunakan sebagai pemusnah masal. Dia bilang seharusnya teknologi nuklir itu digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, untuk riset di bidang apa pun, kesehatan, listrik, dan lainnya. Ini visinya Bung Karno saat itu," ujar Bonnie.

Pada perkembangan selanjutnya, menurut Bonnie, keinginan Soekarno yang pada akhirnya ingin mengembangkan nuklir juga sebagai senjata tidak terlepas dari konteks perang dingin saat itu. Negara-negara yang memiliki senjata nuklir kemudian dapat menakut-nakuti negara yang tidak memiliki senjata nuklir, pengaruh negara yang memiliki nuklir saat itu menjadi sangat besar.

"Ya kemudian Bung Karno juga ingin menunjukkan bahwa bangsa Indonesia bisa mengembangkan senjata nuklir, untuk bargaining Indonesia di kawasan saat itu. Dan faktanya sampai hari ini kan negara yang punya senjata nuklir memiliki pengaruh besar," kata Bonnie.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar