Ketua KNPI Riau Kena Teror, Mafia Kebun Kelapa Sawit di TNTN Mulai Bermunculan

Ketua KNPI Provinsi Riau jebolan Sekolah Vokasi Mediator dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu lagi-lagi berharap, agar Aparat Penegak Hukum (APH) berkenan untuk bersikap jujur. Bekerja profesional sesuai sumpah selaku Abdi Negara. Jangan ada yang pura-pura 'tak tahu', padahal tahu tak tak bisa berbuat banyak, apalagi yang kental dengan ilmu sandiwara.
"Kenapa sampai saat ini permasalahan di kawasan TNTN belum bisa teratasi? Sudah jelas itu Taman Nasional, dan juga ada Cagar Alam di daerah lainnya yang dilindungi sesuai aturannya, kok APH sepertinya masuk 'angin'? Tolonglah bekerja jujur dan tegak lurus. APH jangan mau kalah dengan para mafia. Ingat hukum karma, kasihan alam ini sudah hancur oleh karena ulah manusia. Mafia itu sangat serakah! Menguasai kebun tatusan hingga ribuan hektare dalam TNTN daerah terlarang oleh Negara RI. Sementara di satu sisi mereka bersiap seperti petani kecil, bahkan ikut dalam pengelolaan organisasi yang membungkus dirinya untuk dikasihani. Wallahuallam Bissawab," ujar Larshen Yunus.
Aktivis Anti Korupsi yang juga lulusan dari Universitas Riau (UR) itu katakan, bahwa pihaknya dari DPD KNPI Provinsi Riau sudah sampaikan laporan ke berbagai Instansi Penegakan Hukum. Bahkan teror dan ancaman sudah diterima. Jangan sampai ada penilaian, bahwa APH takut sama preman, APH takut sama mafia.
Ketua KNPI Riau Larshen Yunus jelaskan, APH yang dimaksud seperti Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, hingga Tim Penegakan Hukum (GAKKUM) dari Kementerian ataupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Tulis Komentar