Ada Dugaan Pemalsuan Data, Datangi Kadisdik Riau tapi Tak Respon

Diduga Seleksi PPDB Curang, Warga Adukan ke Kejati Riau !

Di Baca : 11842 Kali
Koordinator Masyarakat Pejuang Zonasi PPDB Riau, Sri Deviyani dan puluhan orangtua murid mengadu ke Kejati Riau, Selasa (27/6/2023). (Aznil Fajri/DetakIndonesia.co.id)
 

Jadi program zonasi dalam PPDB 2023 ini di Pekanbaru Riau bikin masalah karena jaraknya yang diterima terlalu dekat sekitar 500 dan 600 meter. Lebih bagus program Rayon dan NEM artinya mempertimbangkan masyarakat tempatan di sekitar sekolah dan nilai. Jadi anak punya target. Kalau sekarang Menteri Pendidikan meniadakan sekolah favorit, cuma disalahgunakan dengan KK, pindah-pindah KK/KK tumpangan agar masuk zonasi.

"Temuan satu alamat digunakan tiga, ada temuan alamat ternyata rumah kosong. Di ranking tanggal 29 Mei tapi ditemukan tanggal 26 Mei. Ini ditemukan di SMAN 8 Pekanbaru, sudah dilaporkan namun nama satu anak hilang, dan dilaporkan satu anak hilang lagi atas laporan kami. Kami tak percaya dengan Panitia PPDB. Kami harap Kejaksaan turun tangan dan memeriksa panitia PPDB Pekanbaru ini. Kalau kecurangan ini diakomodir oleh Tim Verifikasi Panitia PPDB agar ditindaklanjuti jaksa. Ada temuan rombel di SMAN 1, dibuka delapan kelas, kami temukan ada sembilan kelas, lalu satu kelas ini kemana?," kata Sri Deviyani.

Salah satu calon siswi Nadin salah yang tinggal dekat Kampus Unri Gobah masuk zonasi 1.200 meter dari SMAN 8 Jalan Abdul Muis Pekanbaru tak diterima mendaftar di SMAN 8 tersebut. Padahal dekat dari SMAN 8 Pekanbaru. Para orangtua murid makin risau dan resah karena pengumuman penerimaan siswa baru ini diumumkan 1 Juli 2023. (azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar