TARGET BELUM TERCAPAI TERKENDALA PERATURAN PEMERINTAH INDONESIA SENDIRI

Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat di Riau Masih Rendah, Parah Ini !

Di Baca : 1133 Kali
Alat berat cincang batang sawit (chipping) nampak sedang menumbang dan memotong-motong batang sawit tua jadi potongan 15 cm dalam program peremajaan sawit rakyat (PSR) program BPDPKS yang belum mencapai target 2023 di Riau. (Dok. APKASINDO)

Pekanbaru, Detak Indonesia – Progres Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di kabupaten kota se-Provinsi Riau jelang akhir 2023 baru mencapai 1.573,1125 hektare (ha) dari target seluas 10.550 ha dari pemerintah pusat.

Sisa target tinggal 8.976,8875 ha belum  diremajakan. Artinya dari target PSR total 10.550 ha pada 2023 ini capaian PSR baru sebesar 14,91 persen,  menyedihkan sekali bagi Riau.

Didapat informasi dari petani plasma, KUD di Riau mereka tak mau mengajukan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) kepada BPDPKS Pusat di Jakarta karena sulitnya birokrasi yang berbelit-belit, persyaratan yang panjang dari Pemerintah. Sebagian petani sawit bilang, reliasasi PSR 2023 ini tak ada.

Ketua Apkasindo Dr Gulat ME Manurung C.IMA memimpin rapat

"Dana BPDPKS triliunan nggak ada realisasi PSR tahun ini. Kalau 10 tahun ke depan KUD, petani sawit plasma yang tidak replanting, akan timbul masalah sosial di Riau, karena sawit di Riau adalah komoditi terbesar, penunjang ekonomi di Riau," jelas sumber petani di Riau yang minta nama nya tidak ditulis.

Sementara Ketua DPP APKASINDO Dr Gulat ME Manurung C.IMA yang dihubungi via ponselnya Kamis (31/8/2023) menegaskan Target PSR Nasional Tahap 1 (2017-2023) adalah 540 ribu ha dan per Maret 2023 baru tercapai 280.620 ha (51,9 persen).

Ketua Apkasindo, Dr Gulat ME Manurung C.IMA.
 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar