Puncak Hari Bhayangkara Ke 78

Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo : Jadilah Tauladan Dalam Keseharian dan Tugas

Di Baca : 121 Kali
Puncak peringatan Hari Bhayangkara ke 78 Polda Sumatera Selatan terasa begitu istimewa diselenggarakan di lapangan Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman km 4 Pahlawan, Kemuning, Kota Palembang Senin (1/7/2024). (Dok. Humas Polda Sumsel)

Palembang, Detak Indonesia -- Puncak peringatan Hari Bhayangkara ke 78 Polda Sumatera Selatan terasa begitu istimewa khususnya bagi personel Polda Sumsel, karena untuk pertama kalinya, upacara peringatan diselenggarakan di lapangan Mapolda Sumsel Jalan Jenderal Sudirman km 4 Pahlawan, Kemuning, Kota Palembang Senin (1/7/2024).

Upacara Hari Bhayangkara ke-78 yang turut dimeriahkan penampilan marching band Polda Sumsel tersebut diikuti pasukan yang terdiri atas 4 batalyon, tidak hanya dari personel Polda Sumsel, namun juga personel TNI, Dishub Sumsel, Satuan Pol PP Sumsel, Damkar Palembang dan juga ASN di lingkungan Polda Sumsel, Satpam serta Pramuka.

Seluruh rangkaian upacara berlangsung penuh khidmat, Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo yang bertindak selaku inspektur upacara dalam sambutannya mengatakan momen Hari Bayangkara bukanlah sekedar hari ulang tahun kepolisian Negara Republik Indonesia, sebab menurutnya Kepolisian Negara Republik Indonesia sudah ada sebelum Indonesia ini merdeka, fungsi-fungsi dan organ kepolisian sudah ada sejak zaman kerajaan kuno.

“Setidaknya pada abad ke-12, pada masa pemerintahan Raja Majapahit, beliau memiliki pasukan yang bernama Bayangkara, yang artinya pelindung negara dan masyarakat, dipimpin oleh Mahapati Gajah Mada. Dan figur Mahapati Gajah Mada itu jugalah yang menjadi contoh sebagai pedoman hidup insan Bayangkara,” tutur Kapolda.

Kapolda mengajak jajarannya untuk mempedomani dan meneladani empat sifat dari patih Gajah Mada Satyahaprabu (setia kepada negara dan pimpinannya), Hanyaken musuh (setiap insan Bhayangkara wajib mengenyahkan musuh-musuh negara dan masyarakat), Gineung Pratidina (senantiasa mengagungkan negara, right or wrong, this is my country artinya negara harus kita bela) serta Tansa Trisna (seluruh insan Bayangkara tidak terikat trisna pada sesuatu dalam melaksanakan tugasnya).






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar