Dari pantauan liputan awak media Detak Indonesia Karo Jianstra Sops Mabes Polri Brigjen Pol Drs Adnas MSi saat memberikan rangkaian materi terhadap semua peserta, Ia menegaskan bagaimana semua personel yang bertugas di wilkum masing masing, mampu melaksakan tugas sebaik mungkin, dan mengetahui setiap kejadian di wilayah tugas, dan termasuk pemetaan kerawanan wilayah yang biasa disebut mapping (pemetaan).

"Bilamana mapping ini, sudah dikuasai setiap personel yang bertugas, tentunya tidak ada alasan tidak, mengetahui setiap kejadian di wilayah hukum tugas, dari pada itu penguasaan wilayah tugas semestinya dikuasai termasuk kultur serta bahasa daerah tugas, kemudian mengenal semua para tokoh yang berpengaruh di wilayah tugas tersebut.

"Kita tahu, angka kelahiran di setiap daerah terus mengalami peningkatan, dan angka kelahiran tersebut tidak bisa kita bendung, kemudian di setiap wilayah memiliki karakter serta tingkat kerawan berbeda beda, dan ini harus kita antisipasi secara dini, agar segala kemungkinan bisa kita atasi dengan baik," jelasnya.

Salah satu contoh, di lima wilayah kabupaten yang ada di Provinsi Riau, seperti Kabupatan Siak, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan serta Kabupaten Rokon Hilir, wilayah ini merupakan memiliki tingkat kerawanan yang berbeda beda, terutama di bidang karlahut. Kenapa demikian, lima wilayah ini memiliki kawasan gambut dan sangat rentan dengan karlahut, ini merupakan salah ancaman masalah Nasional, yang harus diantisipasi secara dini.