FPI Minta Protokoler Pemkab Inhu diseret ke Ranah Hukum

Rengat, Detak Indonesia-- Terkait puisi Putri Proklamator RI, Sukmawati Soekarno Putri yang dinilai membuat terusiknya ummat Islam, meski yang menamakan ibu Indonesia ini sudah meminta maaf dengan cara meneteskan air mata di hadapan khalayak ramai, namun masih berbekas di hati ummat Islam di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau.
Terlebih isi puisi itu menyangkut azan ummat Islam dan pemakaian cadar dinyatakan lebih indah dari tusuk konde, ternyata dilansir oleh Kabag Protokoler Pemkab Inhu, Supandi yang menyatakan Imam Besar Indonesia masih saja ngumpet di Negara Arab Saudi, hal ini membuat ummat muslim di jajaran Kabupaten Inhu semakin terusik.
Supandi mengunggah dalam statusnya di Facebook itu dikomentari ratusan pembaca, karena dia nyatakan bahwa, suara dan lapaz azan jangan dijadikan untuk gemuruhnya aksi demo, statement ini membuat ulama dan ummat Islam terusik dan marah terhadap orang dekat Bupati Inhu, Yopi Arianto itu.
Tulis Komentar