150 CUKONG DIBURU, 64 JADI TERSANGKA

Jikalahari Desak Pemerintah Segera Tertibkan TNTN !

Di Baca : 3985 Kali
Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan Riau yang terus dirambah.(foto ist)

Menurutnya, ekosistem Tesso Nilo di tiga kabupaten di Riau, yakni Kampar, Pelalawan, dan Kuantan Singingi, dan wilayah hutan produksi sekitar dengan keseluruhan luasan 916.343 hektare. Luas taman nasional sendiri 83.094 hektare, dengan perambahan mencapai 60 persen atau 40.000 hektare.

"Dalam kawasan juga terdapat tiga pabrik kelapa sawit (PKS) yang berdekatan dengan TNTN memiliki jarak hanya 1-1,5 jam," ujarnya.

Hasil pantauan Jikalahari bagian ekosistem Tesso Nilo, eks PT Hutani Sosial Lestari (HSL) 45.990 hektare dan eks PT Siak Raya Timber (SRT) 38.560 hektare. Wilayah itu terambah 55.834 hektare (66 persen). Dari seluruh wilayah itu, ada 13 perusahaan hutan tanaman industri (HTI) luas 750.000 hektare, dari sembilan perusahaan terdapat klaim lahan.

Selain itu, ada 11 perusahaan pemegang hak guna usaha seluas 70.193 hektare, 15.808 dalam kawasan hutan. Terdapat pemukiman 23 desa dan empat desa berbatasan langsung, terdiri dari Suku Melayu, Petalangan, Jawa dan lain-lain.

Kawasan wilayah konservasi ini merupakan habitat satwa dilindungi, seperti gajah Sumatera, harimau, tapir, owa ungko, beruang madu, rangkong, babi hutan dan lain-lain. Namun berdasarkan inventarisasi KLHK ada 360 jenis flora, 82 jenis tanaman obat, 114 jenis burung, 50 jenis ikan, 33 jenis herpetofauna, dan 644 jenis kumbang.

"Kondisi carut marut berlangsung sekitar 20 tahun hingga sulit selesai dalam waktu cepat. Kita sudah coba ikut mengkampanyekan pasar sawit melalui Kapolda Riau masa brigjen Zulkarnain soal juga penegakan hukum pada pelaku ilegal di kawasan hutan itu,” kata Made Ali.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar