BELUM DIKETAHUI DIGUNAKAN UNTUK APA

Wilmar, Penerima Subsidi Biodiesel Terbesar

Di Baca : 6755 Kali
Data perusahaan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia (Riau) (foto atas) dan foto bawah truk CPO berseliweran di jalan lintas Minas-Kandis-Duri, Riau. (Aznil Fajri/Detak Indonesia)

Pekanbaru, Detak Indonesia--Beredarnya data di medsos tentang dugaan perusahaan Malaysia Wilmar merambah kawasan hutan Indonesia dibantah oleh Humas Wilmar Almadani, Selasa (9/10/2018).

Menurut data yang beredar di medsos antara lain disebutkan ditulis bersumber dari data HGU Kemen ATR/BPN 2017 (diolah) Wilmar dituding merambah Hutan Lindung di Indonesia seluas 3.046,17 hektare, merambah Hutan Produksi Konversi (HPK) 58.441,43 hektare, merambah Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.095,03 hektare,  merambah Hutan Produksi Tetap (HPT) 21.215,82 hektare, merambah kawasan konservasi 775,39 hektare, total hutan Indonesia yang dirambah Wilmar 86,573,84 hektare. 

"Data ini tidak benar Pak....ini issue lama, pak. Sudah 1 tahun yang lalu. Datanya tidak valid mungkin Bapak bisa check dengan rekan di Nasional," jelas Almadani Humas Wilmar via WAnya Selasa (9/10/2018).

Truk tanki CPO berseliweran di jalan lintas Kandis-Duri, Riau

Tentang Wilmar perusahaan pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia sekitar 4,7 juta ton/tahun menurut Almadani dirinya tidak tahu benar atau tidaknya. "Saya tidak tau benar atau tidaknya Pak..Tapi sebagai Produsen Biodisel memang Wilmar ada dapat," tambah Almadani. 

Berdasarkan data yang ada penguasaan ekspor minyak sawit 81 persen dikuasai oleh 16 grup usaha,  paling besar dikuasai oleh Wilmar (perusahaan Malaysia)  sekitar 4,7 juta ton/tahun, menyusul Sinar Mas (perusahaan Singapura)  sekitar 3,7 juta ton/tahun, Asian Agri (perusahaan Singapura)  sekitar 1,8 juta ton/tahun, Permata Hijau sekitar 900.000 ton/tahun, Indo Agri sekitar 600.000 ton/tahun, dan masih ada beberapa perusahaan lainnya. 

Perusahaan penerima Subsidi Biodisel 2015 terbesar dan belum mau menjelaskan untuk apa saja dana itu digunakan yakni Wilmar Nabati Indonesia mendapat porsi terbesar yakni Rp1,02 triliun (31,40 persen), Wilmar Bioenergi Indonesia mendapat Rp779 miliar (23,92 persen), Darmex Biofuels Rp330 miliar (10,14 persen),  Pelita Agung Agrindustri Rp193 miliar (5,93 persen), Cemerlang Energi Perkasa Rp134 miliar (4,14 persen).

Truk tanki CPO di jalan lintas Kandis-Duri Riau

Untuk program apa saja dana ini digunakan,  Humas Wilmar Almadani belum bersedia memberikan keterangan. Di balik gemilangnya ekspor minyak sawit di Riau,  ternyata aksi kencing CPO di jalanan cukup seru juga. Ini menurut warga kegiatan kencing CPO dipinggir jalan bisa disaksikan dari jalan lintas timur Sumatera di Inhu, jalan lintas Minas-Kandis-Pinggir-Duri-Dumai-Balam dan lain-lain. (*/di/azf) 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar