LADIES NIGHT

Takut Dirazia, Karaoke dan Diskotek di Pekanbaru Sepi

Di Baca : 6320 Kali

Liputan : Tim Detak Indonesia

Pekanbaru, Detak Indonesia--Ratusan wanita malam dan lonte tak terlalu ramai memenuhi tempat hiburan malam karaoke dan diskotek di Kota Madani Pekanbaru, Kamis malam tadi (18/1/2019) saat berlangsung malam khusus untuk  para wanita yaitu "ladies night".

Hal ini terjadi karena mereka takut terjaring razia.  Semua diskotek dan karaoke di Pekanbaru operasi sampai pukul lima subuh. 

Kota Pekanbaru diwaktu malam mengawali Tahun Baru 2019 ini kembali dunia gemerlapnya (dugem) makin menggila-gila. 

Di depan halaman karaoke,  juga diskotek, arena judi gelanggang permainan (gelper) di areal parkir nampak berjejal kendaraan tamu. Mereka datang ke tempat hiburan malam karaoke dan diskotek ini tak semata mencari hiburan saja,  tetapi juga ada yang memang merayakan ulang tahun. Namun ada juga yang mencari wanita malam untuk pemuas nafsu birahi. Di lingkungan tempat hiburan malam yang kian menggila-gila di Kota Madani Pekanbaru akhir-akhir ini ramai wanita malam yang siap dibooking. Tak tahu entah dari mana datangnya mereka ini. 

Bayaran lonte-lonte malam ini tak tanggung-tanggung sehingga pendapatannya lebih besar sebulan dibanding pekerja wanita karir kantoran. Untuk mendampingi papi-papi gatal nyanyi di karaoke saja seperti di Karaoke Riau Plaza Hotel Grand Elite dibanderol sekitar Rp700 ribu sampai selesai. Lain lagi kalau bisa dibooking ke hotel sampai pagi bisa berkisar Rp1 juta, Rp2 juta, bahkan lebih tergantung nego. Lain pula di KTV Hotel Hollywood di Jalan Kuantanraya Pekanbaru.  Memasuki tahun baru 2019 ini Diskotek Queen di Senapelan Plaza, MP KTV International di Mal Pekanbaru makin ramai wanita malamnya. Batas jam operasional yang ditentukan Perda Kota Pekanbaru sering dilanggar, mereka beroperasi sampai subuh.

Yang menyoroti justeru tukang Gojek motor. Beberapa tukang Gojek motor yang sering mangkal dekat depan RS Awal Bros Panam Pekanbaru sering mendapatkan orderan oleh wanita-wanita malam yang minta dijemput di rumah kosnya di Simpangkualu Panam Pekanbaru. Dua cewek usia sekitar 20 tahun minta diantar ke karaoke Paragon Jalan Sultan Syarif Kasim Pekanbaru sekitar pukul 22.00 sampai pukul 00.00 WIB. 

Cerita tukang gojek motor kepada wartawan ini didengar juga oleh pedagang martabak sampai tukang martabak tertawa mendengarnya karena heran kok cewek muda kini sudah mengenal karaoke apalagi para wanita bispak (bisa pakai) senior yang sudah malang melintang mencari nafkah sebagai 'pendamping' papi-papi gatal nyanyi di karaoke kian ramai di Kota Madani Pekanbaru. Jadi banyak karaoke dan diskotek menjadi sarang wanita malam alias lonte mencari makan dan aparat hukum sudah tahu hal ini tapi belum menindaknya di awal 2019 ini. 

Jumlah karaoke, KTV kian menjamur di Kota Madani Pekanbaru baik di ruko maupun di hotel dan diramaikan olehnwanita-wanita penghibur.  Demikian juga gelper atau gelanggang permainan di sejumlah kawasan seperti di Jalan Riau, Jalan Tuangku Tambusai. 

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Fahmizal Usman pernah bercerita tentang beda selera turis Malaysia dan Singapura kalau datang ke Kota Madani Pekanbaru. Kalau turis Malaysia datang ke Pekanbaru mengunjungi Masjid Agung An Nur dan Pasar Bawah Pekanbaru. Kalau turis Singapura suka mengunjungi tempat Spa. (*/di/azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar