SERING DILANDA BANJIR

Audit Lingkungan PLTA Koto Panjang, Perlukah ?

Di Baca : 3495 Kali
PLTA Koto Panjang di Desa Merangin Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Riau.(Syailan Yusuf/Detak Indonesia.co.id)

Bangkinang, Detak Indonesia-- Lima tahun terakhir Kabupaten Kampar Riau dilanda musibah banjir. Kondisi ini menyebabkan berbagai kerugian moril dan materil serta kerusakan fasilitas lainnya.

Direktur Yayasan Lingkungan dan Bantuan Hukum Rakyat (YLBHR), Dimpos Tampubolon menyampaikan, bahwa tujuan PLTA Koto Panjang dibangun hanya dua fungsi, yakni fungsi pembangkit tenaga listrik dan menormalkan debit air Sungai Kampar.

"Kalau tak salah hanya dua fungsi," ujarnya.

"Saat ini, sepertinya fungsi PLTA Koto Panjang menormalkan debit air Sungai Kampar dipertanyakan," katanya, Selasa (7/1/2020).

Ia menilai, kondisi waduk dan area sekitar waduk tidak seperti dulu. Di dalam waduk berkemungkinan sudah ribuan ton meter kubik endapan lumpur, sementara sekitar waduk sudah berubah fungsi, banyak hutan, bebukitan  sebagai daerah tangkapan hujan (cathment area) berubah menjadi lahan perkebunan.

"Hal ini perlu dievaluasi dan dicarikan solusi," ujarnya 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kampar, Ir Aliman Makmur MSi PhD saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (7/1/2020) serius menanggapi.

Ia menyatakan, kajian lingkungan baru untuk PLTA Koto Panjang sangat perlu. Kajian lingkungan PLTA Koto Panjang dinilai oleh Tepsco yang bekerjasama dengan PT Yodoya Karya tahun 1982.

Artinya, kajian sudah sekitar 37 tahun, masa study kelayakan sudah lama. Barangkali disana sini permukaan bumi terjadi perubahan-perubahan, tentunya perlu kajian lingkungan yang baru.

Kajian lingkungan baru agar dapat mencarikan solusi-solusi untuk mengeliminasi dampak negatif yang mungkin timbul sebagai akibat terjadinya perubahan bentuk permukaan bumi yang memberikan dampak terhadap kualitas lingkungan.

"Kajian lingkungan secara ilmiah ini kewenangannya berada pada pemerintah pusat," kata Doktor University Utara Malaysia ini.

"Penaganannya tidak boleh parsial harus kolistik yang menyeluruh. Kementerian Lingkungan Hidup diharapkan dapat mensiasati pihak PLTA Koto Panjang untuk melakukan audit lingkungan," pungkasnya.

Sebelumnya Ketua PWNU Riau T Rusli Ahmad SE menyentil pihak PLTA Koto Panjang agar jangan mendadak membuka pintu waduk PLTA Koto Panjang. Jangan ketinggian air di pintunwaduk sudah 40 dibuka pintu waduk makanya menyebar banjir di hilir Sungai Kampar. Tapi pada saat tinggi air 20 mulailah perlahan membuka pintu waduk PLTA Koto Panjang itu agar tak banjir kawasan hilir Sungai Kampar. (sya/azf)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar