Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat sekira 180 orang lebih ditangkap oleh pihak keamanan Hongkong sejak Minggu (24/5/2020). Bahkan otoritas setempat kembali menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa anti-pemerintah RRT, padahal kondisi di kota itu sebelumnya sudah berangsur tenang sejak beberapa bulan terakhir.

"Aksi terorisme sedang berkembang dan ini membahayakan keamanan nasional. Teriakan *kemerdekaan Hongkong oleh warga semakin merajalela," ujar Jhon Lee Sekretaris Keamanan Hongkong, seperti dikutip Reuters.(*/di)