sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia

Kolintang Asal Sulut Terus Diperjuangkan ke UNESCO

Di Baca : 3508 Kali

“Pemprov Sulut, melalui Dinas Kebudayaan, telah memasukkan Kolintang Goes to Unesco ke dalam program prioritas,” ujarnya.

Selain membawa kolintang ke tingkat dunia, Patricia berharap, kolintang benar-benar menjadi ciri khas Sulut. 

“Ke depan, saya  punya kerinduan, setiap orang datang ke Sulawesi Utara, mereka sangat merasakan bahwa ini sangat Sulut, tentu salah satunya dengan kehadiran kolintang. Seperti kalau ke Bali, bahwa itu nuansa Bali sangat dirasakan. Begitupun ketika kita berkunjung ke Jogja, Jogja banget-nya terasa. Semoga nanti, dengan berkumandanya kolintang, akan ada rasa  Sulut banget di manapun kita berada,” harap Patricia Mawitjere.

Sedang Lis Purnomo Yusgiantoro, Ketua Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) melalui virtual, mengatakan, dengan diselenggarakan seminar ini, akan lebih mengukuhkan perjuangan mendukung keinginan Kolintang Goes To Unesco.

“Saya mengajak semua pihak agar mendukung warisan budaya tak benda,” ujar Lies Purnomo Yusgiantoro.

Keberadan PYC sendiri sangat mendukung penuh upaya Pinkan Indonesia menjadikan alat musik ansambel kolintang dari Minahasa Sulawesi Utara, Indonesia sebagai warisan budaya tak benda Unesco.

Untuk itu, PYC bersama dengan Pinkan Indonesia aktif menampilkan kolintang antara lain di Sydney Opera House Australia; di New Jersey, PBB dan Smithsonian Amerika; di Imperial Hotel Tokyo dalam rangka 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia – Jepang; dan Pagelaran kesenian Nusantara bersama dengan Jaya Suprana School of Performing Arts di KBRI Bangkok. (rls/pinkan)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar