Oknum Ketua RW di Pekanbaru Dituding Memecah belah Warga, Diminta Mundur

Pipa pralon air yang dimungkinkan tidak bisa mengaliri secara maksimal, direncanakanlah pembuatan saluran air yang lebih besar, untuk memindahkan air di lokasi kediaman lingkungan Ketua RW 14 yang dilanda banjir agar teratasi. Namun sayangnya hal ini hanya memindahkan masalah ke lingkungan daerah lainnya. Tidak ada solusi terkait banjir di lingkungan RT 02 dan RT 03.
Masyarakat yang saat ini kontra bukan tidak setuju, namun jika kegiatan ini bisa dilaksanakan hingga ujung, yakni saluran air dibuat permanen hingga tersalurkan ke parit di Jalan Kadiran, maka kegiatan ini sangat didukung warga.
Dalam proses protes warga baik di lingkungan RW 14, atau warga di luar RW 14 (dekat lokasi persoalan) yang melakukan penghentian kegiatan pembuatan saluran air, Ketua RW 14 bahkan bersikap tidak terhormat, dengan mengeluarkan ucapan tidak pantas, yang nyaris berujung adu fisik. Persoalan ini juga tidak diselesaikan dengan baik, tapi berterusan ke grup sosial rukun warga, yang kami membawa saudara Ketua RW 14 mencari pembenaran dan dukungan dari warga lainnya, sehingga timbul bully, menyudutkan, atau suadara dan pandangan tidak bersahabat dari orang-orang yang pro kepada Ketua RW 14 ke warga yang protes dan menyetop kegiatan pembuatan saluran air.
Hal ini juga dibahas dimana-mana, juga keperkumpulan wirid yasin bapak-bapak/perumahan, yang membahas soal sikap penghentian kegiatan, dengan pembahasan satu arah, karena bukan ranahnya pertemuan tersebut untuk membahas hal itu dan tidak ada mengundang pihak-pihak terkait.
Tulis Komentar