Dalam konteks itu harus ada upaya-upaya program pengembangan masyarakat tidak bisa jalan sendiri tapi juga harus dapat meningkatkan ekonomi daerah operasi. Dalam pada itu ada infrastruktur,  pendidikan, dan budaya. 

"Nah budaya ini satu hal yang menjadi perhatian, budaya Melayu ini sangat luar biasa, Saya baru sebulan dapat pembelajaran lewat Pak Sukamto ini di daerah pesisir luar biasa,” jelas Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus.

Sementara VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin dalam sambutannya menjelaskan pembangunan Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif LAMR ini diawali dengan perjanjian kerja sama antara SKK Migas – PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) dan LAM Riau yang ditandatangani pada Maret 2020 lalu. Pembangunannya didanai SKK Migas – PT CPI melalui skema cost recovery. Sentra tersebut berupa kios-kios terintegrasi untuk memamerkan hasil kerajinan dan makanan khas dari 12 kabupaten/kota di Riau. Setiap kabupaten/kota juga dapat menampilkan pertunjukan seni dan budaya Melayu secara rutin di fasilitas tersebut.

Foto bersama di Gedung bantuan PT CPI, Sentra Budaya dan Ekonomi Kreatif Melayu Riau di LAM Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru