Selama 2021, Batik Khas Rohul Laku Terjual 3.000 Meter
“Kemudian dampak ekonominya juga kepada penjahit di Rohul mendapat rezeki. Karena sebanyak 1.500 orang menjahit baju dan itu omset luar biasa apalagi di tengah pandemi seperti ini. Di samping itu kami sekarang lagi mengembangkan dengan para pengrajin Tanjak,” ujarnya
“Kami juga menyediakan gerai di Galeri Batik Rohul untuk memasarkan Tanjak dan kita akan populerkan batik dengan memakai Tanjak Rohul. Jadi batik dan tanjak Rohul kita akan laku, ke depan kita akan mengembangkan bersama-sama,” harapnya.
Diakui Marjeni, dari 3 motif Batik Khas Rohul, secara umum disukai masyarakat, tapi Batik yang paling laku dengan motif Sicuriang. Hal ini dipicu waktu peresmian jembatan di Rokan IV Koto, waktu itu dipakai oleh Gubernur, Wagub, Bupati atau Wabup Rohul, ini menjadikan promosi yang luar biasa bagi batik khas Rohul.
“Sehingga motif Sicuriang ini sangat dikenal luas, tapi batik-batik jenis lain- lain tetap diminati masyarakat, seluruh perbankan yang ada di Rokan Hulu memakai Suluo Kekaik, tapi memang laris manis motif Sicuriang,” ujarnya
Marjeni juga mengaku Pemkab sangat mendukung dalam pengembangan Batik Khas Rohul. Bentuk dukungan itu Bupati Rohul H Sukiman tak hanya menjadikan Batik Khas Rohul sebagai oleh-oleh untuk Tamu, tetapi juga akan membuat landasan hukum dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup).
Tulis Komentar