Syahbandar : Menghentikan aktivitas Pelabuhan Tikus di Tanjung Uban saya rasa sangat sulit

Terkesan Ada Pembiaran Terkait Pelabuhan Tikus, Izin Tak Jelas !

Di Baca : 1143 Kali
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Uban. (Herman/Detak Indonesia.co.id)

"Bagaimana sih pengawasan instansi terkait terhadap maraknya 'Pelabuhan Tikus' di daerah ini bang. Soalnya saya lihat, semakin banyak tumbuh 'Pelabuhan Tikus' di sini. Kalau hal ini dibiarkan, tentu akan memberi peluang kepada penyelundup memasukkan barang ilegal ke daerah ini. Sementara, kontribusi terhadap  Pemerintah Daerah, tak jelas," tutur lelaki berkulit gelap itu di salahsatu warung kopi di Tanjung Uban.

Menindaklanjuti banyaknya keluhan masyarakat terkait 'pelabuhan tikus' itu, media ini pun coba menelusuri salah satu 'pelabuhan tikus' yang dibangun sekitar dua tahun lalu, di pusaran Pasar Baru Tanjung Uban dekat dengan Pelabuhan Gentong-red). Pelabuhan yang baru dibangun itu disebut-sebut milik Zul. Informasi yang didapat, situasi di pelabuhan itu selalu dipenuhi aktivitas bongkar muat tanpa ada pengawasan dari pihak berwajib. 

Saat dikonfirmasi Jumat (08/4/2022) di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Uban. Melalui Kasubbag Humas KSOP Syahrul Bahri mengatakan, "untuk menghentikan aktivitas 'Pelabuhan Tikus' di Tanjung Uban saya rasa sangat sulit," katanya. 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar