"Pasca pembangunan kebun, kok terbit hutang cukup besar. Ini menimbulkan pertanyaan kami," sebutnya.

"Sebagai anak kemenakan, rasa ingin tau akan hal itu sangat besar. Harap maklum jika kami merasa terpanggil dan melakukan musyawarah tanpa melibatkan Penghulu Kenegerian. Karena kami ingin menjaga marwah negeri," jelasnya.

"Kalaulah perbuatan itu dipandang keliru, tolong tunjuk ajar kami, agar ke depan kami bisa lebih memahami dan tidak terus berbuat keliru," pinta Yudi didampingi Masriadi, anak kemenakan Persukuan Domo. (Syailan Yusuf)