Sekali layar terkembang, pantang surut ke tepian

Kisah UMK Binaan PTPN V Bertahan di Tengah Pandemi

Di Baca : 1592 Kali
Para mitra UMK PTPN V Riau berfoto bersama usai melaksanakan study banding ke sentra peternakan sapi di Kabupaten Pelalawan, Riau, belum lama ini. PTPN V bersama PT PNM (Persero) terus bersinergi untuk memperkuat UMK di Bumi Lancang Kuning. (ist)

Sementara itu, Kepala PT PNM (Persero) Cabang Pekanbaru, Turmudzi, berharap melalui seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan capacity building dan studi banding yang dilaksanakan selama dua hari sebaik mungkin. Dengan begitu, UMKM Riau tidak hanya jalan di tempat, namun bisa lebih berkembang di masa mendatang. 

"Kami memiliki harapan besar usaha yang dijalankan bapak-bapak bisa terus meningkat. Kami bersama PTPN V akan terus mendukung dan mendorong UMKM di Riau. Akan menjadi kebanggaan bagi kami jika usaha yang dijalankan dapat terus berkembang dan tidak jalan di tempat," paparnya. 

Sejak berdiri pada 1996 silam, PTPN V telah menyalurkan dana Tanggungjawab Sosial Lingkungan (TJSL) hingga Rp167 miliar. Terdiri dari Program Kemitraan yang sekarang disebut dengan pendanaan UMK sebesar Rp100 miliar dan jumlah mitra binaan mencapai 4.602 UKM, serta mendistribusikan bantuan hibah mencapai Rp67 miliar. 

Bambang kembali menegaskan besaran nilai program tersebut sejalan dengan arahan Pemegang Saham dan lebih jauh lagi bertujuan agar masyarakat mampu tumbuh dan berkembang bersama melalui integrasi nilai ekonomi, sosial, dan nilai lingkungan. 

Hal itu terlihat salah satu kelompok UMK binaan PTPN V di tahun 2020, yakni Rumbio Jaya Steel, yang merupakan kelompok masyarakat pandai besi yang ada di Riau, tidak hanya menerima bantuan modal kerja, namun Perusahaan juga membeli alat panen yang mereka produksi dan menjadikan Rumbio Jaya Steel (RJS) sebagai satu-satunya pemasok alat-alat panen perusahaan. Sepanjang 2020 hingga 2021 ini, PTPN V bahkan telah membeli peralatan panen sebesar Rp4,5 miliar peralatan panen dari kelompok tersebut. Terkini, RJS yang mendapat pendampingan penuh perusahaan menjadi UMK pandai besi alat pertanian pertama yang mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Kita bersama PT PNM (Persero) memiliki tekad yang sama, yakni memperkuat UMK di Riau. Sehingga teman-teman pengusaha tidak hanya bisa bertahan, namun mampu tampil di rumah sendiri dan seantero negeri," ujar Bambang. (*/di)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar