Paradoks Kuansing, Negeri Bermarwah Melayu yang Dipandang Enteng Korporasi

Bung Romi: Stake Holder yang Memiliki Tanggungjawab untuk Selesaikan Konflik Ini

Di Baca : 1778 Kali
Parit gajah yang digali korporasi PT Duta Palma Nusantara di Kabupaten Kuansing, Riau mengakibatkan putusnya akses jalan ke kebun sawit warga satu-satunya sumber terakhir kehidupan ekonomi masyarakat di tengah badai pandemi Covid-19. Namun perusahaan yang

Nampak seorang ibu-ibu menangis tersedu sedan melihat perkasanya mesin eskapator milik perusahaan menggali tanah membentuk parit gajah menghalangi akses masuk masyarakat untuk menuju kebun milik warga. Hal ini sedang ditangani anggota Komisi II DPRD Riau asal Kuansing Marwan Yohanis. Dan sedang dicarikan solusi apakah akan dipanggil perusahaan tersebut.

Nampak dari raut wajah mereka yang tak berdaya menghentikan mesin eskapator itu yang dikawal oleh security perusahaan yang berseragam coklat menggunakan sepatu PDL pun nampak berbadan tegap, gagah dan perkasa. Sementara bos perusahaan itu kini DPO dan dicari KPK.

Ditambah lagi beberapa orang yang berpakaian bebas, saat dihampiri oleh aktivis muda Kuansing membawa lembaran kertas yang berisikan imbauan dari Wakil Bupati Kuansing Suhardiman Amby SE Ak ingin menegosiasikan kepada pihak perusahaan untuk menghentikan penggalian parit gajah itu dengan gastur tubuh yang santai sembari menghembuskan asap rokoknya, karyawan perusahaan yang bertubuh gempal itu dikawal oleh beberapa security perusahaan yang sebagian dari mereka dengan posisi handphone merekam wajah para aktivis muda itu dan kawan- kawannya mengatakan humas yang bisa mengambil keputusan.

Sementara di seberang jalan tidak jauh dari pekerjaan penggalian parit gajah itu para ibu-ibu duduk termangu dan menangis meminta keadilan atas hak tanah mereka di negeri bermarwah Melayu.

Anggota Komisi II DPRD Riau Marwan Yohanis






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar