Aroma Busuk di Tubuh Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Aktivis Larshen Yunus:

Kalau Memang Benar Proyek Pengadaan Tanaman itu Fiktif, Biarkan APH yang Bekerja

Di Baca : 1718 Kali
Larshen Yunus

"Informasi yang kami himpun, bahwa kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap, yakni sebanyak 3 (tiga) kali proses pengadaannya. Pola pengadaan Bibit Tanaman itu disinyalir tak maksimal bahkan diduga cenderung fiktif. Pasalnya, anggaran yang digelontorkan tak tanggung-tanggung, yakni sebesar Rp9.908.704.000. Kami kira Kepala Dinas (Kadis) PUPR Indra Pomi Nasution mesti jelaskan terkait hal ini, agar publik tau dan tak termakan isu murahan," ungkap Aktivis Larshen Yunus, Ketua PP GAMARI.

Alumni Sekolah Vokasi Mediator Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu juga katakan, bahwa terhadap temuan tersebut wajib dijawab secara rinci oleh Kadis Indra Pomi Nasution, tentang kemana saja uang sebesar itu digelontorkan.

"Memang benar! dari beberapa sumber media online yang menjadi Jejak Digital, bahwa Wali Kota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST MT pernah tegas menyatakan, Pemko tak punya biaya untuk penanggulangan Pandemi Covid-19. Tetapi di sisi lain dan di tahun yang sama justru ada kegiatan Pemko melalui Dinas PUPR dalam pengadaan Bibit Tanaman untuk RTH sebesar itu, hampir Rp10 miliar. Apakah itu fitnah? atau hanya sandiwara?" tanya Aktivis Larshen Yunus, seraya meneteskan air matanya.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar