Genderang Penertiban Mulai Ditabuh di TNTN, Kades Diminta Hentikan Penerbitan SKT, Warga Protes !
Bukan hanya represif, yang paling penting preventif. Pencegahan lebih penting agar tidak terjadi lagi kerusakan-kerusakan di kawasan hutan.
''Semua Kapolres harus segera identifikasi dan selesaikan potensi-potensi konflik di wilayahnya. Terutama penyelesaian konflik yang terkait hutan, perkebunan, dan lain-lain. Saya akan kawal ini langsung, tiga bulan ke depan harus ada inisiasi baru dan harus terlihat hasilnya,'' perintah Iqbal dengan tegas.
Sementara hasil pantauan di lapangan belum lama ini, ribuan hektare kebun kelapa sawit nonprosedural tumbuh subur di dalam TNTN. Bukan hanya ditanami kelapa sawit, tapi warga pendatang telah membangun rumah ibadah di dalam TNTN. Kawasan ini diharapkan ditertibkan dihutankan kembali diberi kesempatan satu daur dan untuk selanjutnya dihutankan kembali.
Pembukaan jalan koridor di tengah hutan dulunya menambah terjadinya percepatan deforestasi TNTN ditanami kelapa sawit secara nonprosedural oleh para pendatang yang datang beramai-ramai, berangsur-angsur membuka hutqn TNTN. Baru-baru ini kayu alam dari dalam TNTN dieksploitasi. Warga asli tidak banyak, lebih banyak warga pendatang. Ada yang memiliki kebun kelapa sawit dalam TNTN ratusan hektare, namun pemilik tinggalnya di Baganbatu, Kabupaten Rokanhilir Riau.(*/rls/azf)
Tulis Komentar