DIES NATALIS KE-68 UI

Presiden Dikartukuning Mahasiswa UI

Di Baca : 1984 Kali

[{"body":"

Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>--Kartu kuning diacungkan kepada Presiden Joko Widodo oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa pada acara Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI) di Balairung, Depok, Jawa Barat, Jumat (2\/2\/2018).<\/p>\r\n\r\n

Akibat aksinya ini Zaadit diamankan oleh Paspampres ke luar ruangan. Menurut Zaadit kartu kuning itu untuk Jokowi sebagai peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di Indonesia.<\/p>\r\n\r\n

Antara lain isu gizi buruk di Asmat, isu penghidupan kembali dwifungsi Polri\/TNI, dan penerapan peraturan baru organisasi nahasiswa.<\/p>\r\n\r\n

"Masih banyak isu yang membuat masyarakat resah atas kondisi Indonesia," tegas Zaadit.<\/p>\r\n\r\n

Isu gizi buruk di Asmat berdasarkan data Kemenkes RI terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat.<\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/deq0mo4oai\/3-kartu-kuning-ok.jpg","caption":"Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya di depan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada acara Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI) di Balairung, Depok, Jawa Barat, Jumat (2\/2\/2018). (Foto Ist)"},{"body":"

Kemudian terdapat 25 anak suspek campak dan empat anak yang terkena campak dan gizi buruk. BEM UI mempertanyakan mengapa gizi buruk masih terus terjadi meski Papua memiliki dana otonomi khusus atau otsus yang besar.<\/p>\r\n\r\n

Dana otsus Papua 2017 sebesar Rp11,67 triliun yaitu Rp8,2 triliun untuk Provinsi Papua dan Rp3,47 triliun untuk Provinsi Papua Barat.<\/p>\r\n\r\n

"Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua," jelas Zaadit.<\/p>\r\n\r\n

Zaadit menyoroti juga langkah pemerintah mengusulkan Asisten Operasi Kapolri Irjen Mochamad Iriawan sebagai penjabat Gubernur Jabar dan Kadiv Propam Polri Irjen Martuani Sormin sebagai penjabat Gubernur Sumut.  Hal ini dinilai memunculkan
\r\n dwifungsi Polri\/TNI.<\/p>\r\n\r\n

"Hal ini dikhawatirkan dapat mencederai netralitas Polri\/TNI," kata Zaadith.<\/p>\r\n\r\n

Isu terakhir, BEM UI menyoroti draft peraturan baru organisasi mahasiswa (Ormawa). Aturan baru ini dinilai mengancam kebebasan berorganisasi dan gerakan kritis  mahasiswa.<\/p>\r\n\r\n

Terpisah, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menanggapi hal ini menegaskan Presiden Joko Widodo tidak tersinggung dengan aksi mahasiswa UI yang mengacungkan kartu kuning tersebut.<\/p>\r\n\r\n

 <\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""},{"body":"

UI Jadi Penopang<\/strong>
\r\nSementara Presiden Joko Widodo berharap UI jadi penopang ekosistem Nasional dalam menghadapi era persaingan. <\/p>\r\n\r\n

Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasihnya kepada Universitas Indonesia (UI) yang telah melahirkan banyak sumber daya manusia unggul bagi Indonesia. Menurut Presiden, di Kabinet Kerja, saat ini UI memiliki lulusan terbanyak dibanding dengan perguruan tinggi lainnya.<\/p>\r\n\r\n

Hal ini dikatakan Jokowi dalam acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2\/3\/2018). Ia memperkenalkan jajarannya yang merupakan alumnus UI. Secara berturut-turut, yakni Darmin Nasution, Puan Maharani, Sri Mulyani, Nila Moeloek, Sofyan Djalil, dan Bambang Brodjonegoro.<\/p>\r\n\r\n

"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Universitas Indonesia. Sebab Universitas Indonesia lah penyumbang terbanyak menteri-menteri di Kabinet Kerja. Sampai saat ini ada enam alumni UI yang sekarang membantu saya di Kabinet Kerja," ucapnya yang langsung disambut tepuk tangan.<\/p>\r\n\r\n

Selain keenam menterinya, Presiden Joko Widodo juga menyebut tiga alumnus UI lainnya yang kini turut berperan di dalam pemerintahan. Ketiganya ialah Moeldoko, Sukardi Rinakit, dan Johan Budi.(*\/azf)<\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/default-photo.jpg","caption":""}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar