Putaran pendapatan yang dihasilkan dari panen ikan patin mencapai Rp90 juta per hari

Geliat Ekonomi Masyarakat Binaan PHR di Kampung Patin yang Tembus Pasar Internasional

Di Baca : 1064 Kali
Seorang warga tengah memberi makan ikan patin di salah satu kolam peternakan ikan patin di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. (Dok. Humas PHR)
 

“Tidak sekedar menjadi tempat pemasaran produk, gerai oleh-oleh ini sekaligus menjadi tempat pembinaan ekonomi kreatif masyarakat sekitar,” papar Rudi.

Pendampingan desa wisata sudah dimulai sejak 2019. Setidaknya terdapat 160 hektare cakupan kolam ikan patin yang menghasilkan ikan segar mencapai 15 ton per hari.  Tidak hanya ikan patin segar, masyarakat di lokasi tersebut juga mampu memproduksi berbagai olahan dari ikan patin seperti, ikan salai, nugget ikan, bakso ikan, kerupuk kulit ikan dan siomay ikan. Putaran pendapatan yang dihasilkan dari panen ikan patin mencapai Rp90 juta per hari. Produk abon ikan patin saat ini bahkan telah tembus pasar internasional, yakni Malaysia.

“Hal ini jelas memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat. Dampak lain, berkembangnya penyerapan tenaga kerja dengan 32 usaha pakan ikan dan 500 kepala keluarga penerima manfaat,” jelas Rudi.

Dengan adanya pendampingan ini, diharapkan juga akan semakin menggali potensi desa serta peluang ekonomi dari kunjungan wisata. Berbagai wisata alam dan budaya yang dapat dikunjungi di Desa Koto Masjid antara lain Air Terjun Sungai Gagak, Puncak Kompe, Air Terjun Lembah Aman dan Atraksi Gelek Tobu.

Beberapa prestasi telah diraih Desa Wisata Kampung Patin, di antaranya Juara I Nasional untuk Perguruan Tinggi Pendamping Desa Wisata (2020) dan Juara II Kategori Souvenir pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (2021).






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar