58 Meninggal, Pemerintah Siapkan Opsi Relokasi Rumah untuk Warga Terdampak

Pemerintah Kerahkan Pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca, Atasi Bencana Susulan Agam

Di Baca : 983 Kali
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tiba di Kabupaten Agam menggunakan Helikopter dari Pangkalan Udara Sutan Sjahrir, Padang, Sumatera Barat. Setelah mendarat, Kepala BNPB beserta rombongan langsung meninjau lokasi dan memberikan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak galodo di Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, pada Selasa (14/5/2024). (Dok. BNPB)
 

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca

Sebagai salah satu upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor, BNPB bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Operasi TMC digelar guna mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana yang ada. Sehingga penanganan darurat tidak terhambat oleh cuaca buruk yang masih berpotensi terjadi sesuai prakiraan oleh BMKG untuk wilayah Sumatra Barat.  

"Kami tidak ingin dalam usaha pada tahap tanggap darurat ini terhambat lagi prosesnya karena adanya turun hujan dan cuaca buruk sehingga adanya bencana susulan, maka hari ini sudah bergerak pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca besok kita lanjutkan lagi di wilayah Sumatra Barat diharapkan sepekan ke depan tidak ada hujan," tambah Suharyanto.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, TMC akan disiapkan bersama antara BMKG dan BNPB. Dwikorita mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat dinamisnya cuaca yang ada. Persiapan dilakukan untuk operasi selama tujuh hari ke depan.

"Untuk TMC masih kami hitung (berapa sortie) tapi kami akan siapkan kurang lebih untuk periode sekitar enam sampai tujuh hari. Nah berapa sortie-nya tergantung pertumbuhan awan, maka biasanya tadi bisa sampai 4 bahkan 11 sortie pernah kami lakukan tapi tidak selalu tergantung pertumbuhan awan tadi. Tapi kalau untuk pesawatnya kita siapkan sampai tanggal 22 Mei 2024," terangnya.

Sebelumnya, operasi TMC sudah beberapa kali dilakukan oleh BNPB bersama BMKG. Upaya untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi ini dinilai cukup optimal dalam membantu penanganan-penanganan darurat bencana  hidrometeorologi di sejumlah daerah di tanah air.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar